Mikoriza adalah hubungan simbiosis mutualisme antara jamur dengan akar tanaman. Dalam hubungan ini, kedua belah pihak saling menguntungkan. Jamur mendapatkan karbohidrat dari tanaman, sedangkan tanaman memperoleh manfaat dari kemampuan jamur dalam menyerap air dan nutrisi dari tanah, terutama fosfor.
Hubungan antara jamur dan akar tanaman dalam mikoriza adalah seperti kerja sama yang saling menguntungkan. Jamur memberikan makanan berupa karbohidrat kepada tanaman, sementara tanaman memberikan "hadiah" kepada jamur berupa air dan makanan lain yang didapat dari tanah, terutama fosfor.
Bayangkan saja seperti ini, Jamur adalah petani yang sangat ahli dalam mencari makanan di dalam tanah, terutama fosfor yang sulit ditemukan oleh tanaman. Tanaman, sebagai balasannya, memberikan makanan yang mereka hasilkan dari sinar matahari kepada jamur. Jadi, keduanya saling membantu satu sama lain untuk bertahan hidup dan tumbuh dengan baik.
Mengapa Mikoriza Penting untuk Pertanian?
1. Peningkatan Serapan Nutrisi
Jamur mikoriza memiliki hifa yang jauh lebih luas dibandingkan akar tanaman. Hifa ini mampu menjangkau area yang lebih luas di dalam tanah, sehingga dapat menyerap nutrisi yang tidak dapat dijangkau oleh akar tanaman.
Selain itu, jamur mikoriza juga memiliki kemampuan untuk melarutkan senyawa fosfat yang tidak larut dalam tanah, sehingga membuatnya tersedia bagi tanaman. Fosfor merupakan salah satu nutrisi penting bagi pertumbuhan tanaman, namun seringkali terbatas ketersediaannya di dalam tanah. Dengan adanya mikoriza, ketersediaan fosfor bagi tanaman dapat ditingkatkan secara signifikan.
Selain fosfor, mikoriza juga dapat meningkatkan penyerapan unsur hara mikro seperti seng, tembaga, dan besi. Unsur-unsur ini sangat penting untuk berbagai proses metabolisme dalam tanaman.
Hifa mikoriza juga berperan dalam meningkatkan kapasitas pertukaran kation (Cation Exchange Capacity/CEC) tanah. Hal ini berarti tanah menjadi lebih kaya akan kation-kation penting seperti kalium, kalsium, dan magnesium yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Singkatnya, dengan memperluas jangkauan penyerapan nutrisi dan meningkatkan ketersediaan nutrisi dalam tanah, mikoriza secara tidak langsung meningkatkan pertumbuhan tanaman dan produktivitas.
2. Perbaikan Struktur Tanah
Kehadiran mikoriza dapat meningkatkan agregasi tanah, sehingga memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan aerasi serta drainase.
Kemampuan mikoriza dalam meningkatkan toleransi tanaman terhadap kekeringan terkait dengan kemampuannya dalam menyerap air dari area yang lebih luas di dalam tanah. Selain itu, hifa mikoriza juga dapat berfungsi sebagai spons yang menyimpan air, sehingga dapat mengurangi kehilangan air dari tanaman.
Pada kondisi tanah yang salin, mikoriza dapat membantu tanaman dalam menyerap air dan nutrisi dengan lebih efisien, sehingga mengurangi dampak negatif dari salinitas terhadap pertumbuhan tanaman. Beberapa jenis mikoriza juga dapat menghasilkan senyawa yang dapat mengikat ion-ion garam, sehingga mengurangi kadar garam di sekitar akar tanaman.
Mikoriza juga berperan penting dalam meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan patogen.
3. Pengurangan Penggunaan Pupuk
Dengan kemampuannya meningkatkan efisiensi penyerapan nutrisi, mikoriza dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah lingkungan, seperti pencemaran tanah dan air, serta penurunan kualitas tanah. Dengan memanfaatkan mikoriza, petani dapat mengurangi dosis penggunaan pupuk kimia tanpa mengurangi hasil panen.
Mikoriza membantu tanaman menyerap nutrisi secara lebih efektif, sehingga pupuk yang diberikan dapat dimanfaatkan secara optimal. Hal ini tidak hanya menghemat biaya produksi, tetapi juga berkontribusi pada pertanian yang lebih berkelanjutan.
Manfaat Mikoriza dalam Pertanian Berkelanjutan
1. Meningkatkan Produksi Tanaman
Dengan nutrisi yang lebih tersedia, tanaman dapat tumbuh lebih baik dan menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi, peningkatan pertumbuhan generatif dan percepatan pematangan.
Selain itu, mikoriza juga dapat meningkatkan kualitas hasil panen. Buah dan sayuran yang dihasilkan oleh tanaman bermikoriza umumnya memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi, rasa yang lebih baik, dan daya simpan yang lebih lama.
Dengan demikian, penggunaan mikoriza dapat menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan produksi pertanian secara berkelanjutan.
2. Melindungi Lingkungan
Pengurangan penggunaan pupuk kimia dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah lingkungan, seperti: pencemaran air tanah, Eeutrofikasi perairan, dan pencemaran udara.
Dengan memanfaatkan mikoriza, kita dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia secara signifikan, sehingga meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, mikoriza juga dapat membantu memperbaiki kualitas tanah yang telah terdegradasi akibat penggunaan pupuk kimia secara berlebihan.
Secara keseluruhan, mikoriza menawarkan solusi yang berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas pertanian sambil menjaga kelestarian lingkungan.
3. Meningkatkan Keanekaragaman Hayati
Mikoriza merupakan bagian penting dari ekosistem tanah dan berkontribusi pada peningkatan keanekaragaman hayati.
Hubungan simbiosis mutualisme antara jamur mikoriza dan akar tanaman menciptakan jaringan kehidupan yang kompleks di dalam tanah. Jaringan hifa mikoriza yang luas menjadi habitat bagi berbagai macam mikroorganisme tanah lainnya, seperti bakteri, protozoa, dan nematoda. Keberadaan mikroorganisme ini sangat penting dalam menjaga kesuburan tanah dan siklus nutrisi.
Selain itu, mikoriza juga berperan dalam menjaga keanekaragaman jenis tanaman. Dengan meningkatkan kemampuan tanaman untuk bertahan hidup dan tumbuh di berbagai kondisi lingkungan, mikoriza berkontribusi pada pembentukan komunitas tanaman yang lebih beragam. Keanekaragaman jenis tanaman ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan ketahanan terhadap gangguan.
Dengan kata lain, mikoriza tidak hanya bermanfaat bagi tanaman individu, tetapi juga berperan penting dalam menjaga kesehatan ekosistem secara keseluruhan.
Bagaimana Cara Meningkatkan Populasi Mikoriza di Tanah?
1. Menggunakan Pupuk Organik
Pupuk organik seperti kompos dan pupuk kandang dapat meningkatkan populasi mikroorganisme tanah, termasuk mikoriza.
Penggunaan pupuk organik memiliki banyak manfaat bagi tanah dan tanaman. Selain menjadi sumber nutrisi bagi tanaman, pupuk organik juga dapat memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kapasitas menahan air, dan menyediakan habitat yang baik bagi mikroorganisme tanah.
Hubungan antara pupuk organik dan mikoriza sangat erat. Ketika pupuk organik ditambahkan ke dalam tanah, proses dekomposisi oleh mikroorganisme akan menghasilkan senyawa organik sederhana yang mudah diserap oleh akar tanaman dan hifa mikoriza. Selain itu, pupuk organik juga menyediakan sumber karbon yang dibutuhkan oleh jamur mikoriza untuk tumbuh dan berkembang.
Dengan kata lain, penggunaan pupuk organik dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan mikoriza. Hal ini akan meningkatkan efektivitas simbiosis mikoriza dengan tanaman, sehingga tanaman dapat memperoleh manfaat yang lebih besar.
Secara keseluruhan, kombinasi antara pupuk organik dan mikoriza merupakan pendekatan pertanian yang sangat baik untuk meningkatkan produktivitas tanaman, memperbaiki kualitas tanah, dan melindungi lingkungan.
2. Menghindari Penggunaan Pestisida
Pestisida dapat membunuh mikroorganisme tanah yang bermanfaat, termasuk mikoriza.
Pestisida, baik kimia maupun sintetis, dirancang untuk membunuh organisme pengganggu tanaman. Namun, sayangnya, pestisida juga tidak pandang bulu dalam membunuh organisme lain, termasuk mikroorganisme tanah yang bermanfaat seperti mikoriza.
Mikoriza memiliki peran krusial dalam membantu tanaman menyerap nutrisi dan air, serta meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit. Ketika populasi mikoriza terganggu akibat penggunaan pestisida, maka fungsi-fungsi penting ini akan terhambat.
Dengan menghindari penggunaan pestisida dan beralih ke metode pengendalian hama dan penyakit tanaman yang lebih ramah lingkungan, kita dapat menjaga populasi mikoriza tetap sehat dan produktif.
Dengan demikian, penggunaan mikoriza bersamaan dengan penerapan praktik pertanian berkelanjutan dapat menciptakan sistem pertanian yang lebih sehat, produktif, dan ramah lingkungan.
3. Rotasi Tanaman
Rotasi tanaman dapat membantu menjaga keseimbangan mikroorganisme tanah.
Rotasi tanaman merupakan praktik pertanian yang melibatkan pergantian jenis tanaman yang ditanam pada suatu lahan dalam periode tertentu. Praktik ini memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah menjaga keseimbangan populasi mikroorganisme tanah, termasuk mikoriza.
Rotasi tanaman merupakan salah satu praktik pertanian berkelanjutan yang dapat meningkatkan kesehatan tanah dan produktivitas tanaman secara jangka panjang."
4. Menanam Tanaman Penutup
Tanaman penutup, seringkali dianggap sebagai pelengkap dalam sistem pertanian, memainkan peran yang sangat krusial dalam menjaga kesehatan tanah. Tanaman yang ditanam di antara periode tanam utama atau setelah panen ini memiliki manfaat yang jauh melampaui sekadar melindungi permukaan tanah dari erosi. Salah satu kontribusi terbesar tanaman penutup adalah dalam meningkatkan kualitas tanah dan menyediakan habitat yang kondusif bagi kehidupan mikroorganisme tanah, termasuk mikoriza.
Akar tanaman penutup yang tumbuh secara ekstensif di dalam tanah berperan aktif dalam meningkatkan kandungan bahan organik. Ketika tanaman penutup mati dan membusuk, sisa-sisa tanaman tersebut akan terurai menjadi bahan organik yang kaya akan nutrisi. Bahan organik ini tidak hanya menjadi sumber makanan bagi mikroorganisme tanah, tetapi juga memperbaiki struktur tanah sehingga menjadi lebih gembur dan mampu menahan air dengan baik. Struktur tanah yang baik ini sangat penting bagi pertumbuhan akar tanaman dan perkembangan mikoriza.
Selain meningkatkan kandungan bahan organik, tanaman penutup juga menciptakan lingkungan mikro yang sesuai bagi pertumbuhan mikoriza. Akar tanaman penutup yang rapat dan kompleks menyediakan permukaan yang luas untuk kolonisasi mikoriza. Hifa mikoriza dapat tumbuh dengan bebas di antara akar tanaman penutup, membentuk jaringan simbiosis yang kuat. Jaringan mikoriza ini akan membantu tanaman menyerap air dan nutrisi dari dalam tanah yang sulit dijangkau oleh akar tanaman secara langsung.
Tidak hanya itu, tanaman penutup juga dapat menekan pertumbuhan gulma. Dengan menutupi permukaan tanah, tanaman penutup mengurangi ruang bagi gulma untuk tumbuh dan berkembang. Hal ini secara tidak langsung juga menguntungkan mikoriza karena mengurangi kompetisi dalam mendapatkan nutrisi dan ruang tumbuh.
Intinya, tanaman penutup merupakan salah satu praktik pertanian berkelanjutan yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tanah dan meningkatkan produktivitas tanaman. Dengan memahami peran penting tanaman penutup dalam mendukung kehidupan mikroorganisme tanah, kita dapat mengoptimalkan pemanfaatannya dalam sistem pertanian kita.
5. Menggunakan Inokulum Mikoriza
Inokulum mikoriza adalah produk yang mengandung spora mikoriza yang dapat diaplikasikan pada benih atau tanah.
Inokulum mikoriza merupakan cara yang efektif untuk mempercepat pembentukan simbiosis mutualisme antara jamur mikoriza dan akar tanaman. Dengan mengaplikasikan inokulum mikoriza, kita dapat meningkatkan populasi mikoriza di dalam tanah, sehingga tanaman dapat memperoleh manfaat yang lebih besar.
Ketika inokulum mikoriza diaplikasikan pada benih atau tanah, spora mikoriza akan berkecambah dan membentuk hifa yang kemudian akan menginfeksi akar tanaman. Setelah terbentuk simbiosis, mikoriza akan membantu tanaman dalam menyerap air dan nutrisi dari tanah, meningkatkan ketahanan tanaman terhadap stres lingkungan, serta memproduksi senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan patogen tanah.
Dengan menggunakan inokulum mikoriza, kita dapat membangun sistem pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Kesimpulan, mikoriza merupakan mitra yang sangat penting bagi tanaman. Dengan memanfaatkan simbiosis ini, kita dapat membangun sistem pertanian yang lebih berkelanjutan, produktif, dan ramah lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H