Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Pentingnya Pemerintah Memberikan Insentif yang Menarik bagi Petani Muda

8 Oktober 2024   21:19 Diperbarui: 9 Oktober 2024   04:18 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wahyudi (29), salah satu petani muda di Adiluwih, Pringsewu, Lampung, sedang mengecek buah labu air di kebunnya, Selasa (9/1/22) KOMPAS/VINA OKTAVIA

Persaingan dengan produk impor. Produk pertanian impor yang lebih murah dan beragam jenis semakin membanjiri pasar domestik. Hal ini membuat petani lokal kesulitan bersaing.

Produk pertanian impor seringkali dianggap memiliki kualitas yang lebih baik dan lebih seragam dibandingkan produk lokal. Hal ini membuat konsumen lebih memilih produk impor, meskipun harganya lebih mahal. Padahal, dengan penerapan teknologi pertanian yang tepat, petani lokal juga mampu menghasilkan produk dengan kualitas yang setara bahkan lebih baik.

Namun, produk pertanian lokal seringkali kalah bersaing dengan produk impor karena kurangnya promosi. Produk impor seringkali dikemas dengan lebih menarik dan didukung oleh kampanye pemasaran yang gencar. Akibatnya, konsumen kurang mengenal dan mengetahui keunggulan produk pertanian lokal. Salah satunya adalah dengan memberlakukan kebijakan proteksi, seperti tarif impor yang lebih tinggi untuk produk pertanian tertentu.

Insentif sebagai Solusi Jitu

Untuk mengatasi permasalahan di atas, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis, salah satunya adalah memberikan insentif yang menarik bagi petani muda. Insentif ini tidak hanya berupa bantuan finansial, tetapi juga mencakup berbagai bentuk dukungan lain yang dapat meningkatkan minat dan motivasi generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian.

Jenis-jenis Insentif yang Dapat Diberikan

Insentif Finansial:

Kredit usaha rakyat (KUR) khusus pertanian. Memberikan akses kredit dengan bunga rendah bagi petani muda untuk mengembangkan usahanya.

Meskipun KUR khusus pertanian telah diluncurkan, banyak petani muda yang masih kesulitan mengakses program ini. Birokrasi yang rumit, persyaratan yang sulit dipenuhi, dan waktu proses yang lama menjadi kendala utama. Hal ini membuat banyak petani muda menyerah sebelum mendapatkan pinjaman.

Selain itu, jumlah dana KUR khusus pertanian yang tersedia seringkali tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan seluruh petani muda. Akibatnya, banyak petani muda yang tidak mendapatkan alokasi dana, meskipun usahanya layak untuk dibantu.

Selain KUR, pemerintah perlu mengembangkan instrumen pembiayaan lainnya yang lebih fleksibel dan mudah diakses oleh petani muda. Misalnya, pemerintah dapat bekerja sama dengan lembaga keuangan mikro untuk menyediakan pinjaman dengan jumlah yang lebih kecil dan proses yang lebih sederhana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun