Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dari Booming ke Booming Out: Sepeda Bekas Banjiri Pasar, Masih Adakah Harapan?

30 September 2024   05:58 Diperbarui: 30 September 2024   13:02 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bayangkan saja, kita bisa bersepeda ke stasiun kereta, lalu melanjutkan perjalanan dengan kereta. Atau, kita bisa bersepeda ke halte bus, lalu naik bus untuk mencapai tujuan akhir.

Dengan integrasi yang baik, bersepeda tidak lagi terbatas pada jarak pendek, tetapi dapat menjadi bagian dari perjalanan yang lebih jauh. Hal ini akan mendorong lebih banyak orang untuk menggunakan sepeda sebagai moda transportasi pertama dan terakhir dalam perjalanannya.

Komunitas pesepeda. Komunitas pesepeda dapat berperan aktif dalam mempromosikan kegiatan bersepeda dan menciptakan suasana yang menyenangkan.

Komunitas pesepeda berperan sebagai wadah bagi para pecinta sepeda untuk berkumpul, berbagi pengalaman, dan saling mendukung. Mereka seringkali mengadakan acara-acara seperti gowes bareng, pelatihan bersepeda, dan kampanye keselamatan bersepeda.

Selain itu, komunitas pesepeda juga dapat menjadi mitra strategis bagi pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur sepeda dan program-program promosi bersepeda. Dengan adanya komunitas yang solid, semangat bersepeda di masyarakat akan semakin meningkat.

Kesimpulan

Booming-nya tren bersepeda selama pandemi adalah fenomena yang menarik untuk dipelajari. Namun, penurunan minat yang terjadi saat ini menunjukkan bahwa tren ini bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Untuk mendorong kembali minat bersepeda, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, produsen sepeda, komunitas pesepeda, dan masyarakat secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun