Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Film G30S/PKI Masih Diputar dan Relevansi Hingga Kini

29 September 2024   18:27 Diperbarui: 29 September 2024   18:41 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa sebenarnya agenda politik yang ingin dicapai melalui pemutaran film ini? Beberapa analisis menunjukkan bahwa film ini digunakan sebagai alat propaganda untuk membenarkan rezim yang berkuasa dan mendelegitimasi kelompok oposisi.

Jika kita melihat dalam konteks sejarah, penggunaan film sebagai alat propaganda bukanlah hal yang baru. Rezim-rezim otoriter lainnya di berbagai belahan dunia juga sering menggunakan film untuk membentuk opini publik dan mengkonsolidasikan kekuasaan.

Teori konspirasi seputar peristiwa 1965 dan film ini semakin menguat. Beberapa pihak berpendapat bahwa ada kekuatan-kekuatan di balik layar yang sengaja membenturkan berbagai kelompok masyarakat untuk mencapai tujuan politik tertentu.

Pertanyaan yang perlu kita tanyakan adalah apakah kita akan terus mengulangi kesalahan masa lalu? Atau kita akan belajar dari sejarah dan membangun masyarakat yang lebih demokratis dan inklusif?

Namun, relevansi film G30S/PKI juga seringkali dipertanyakan. Beberapa kritik yang sering dilontarkan adalah:

Distorsi Sejarah

Banyak pihak yang menilai bahwa film ini tidak sepenuhnya akurat dalam menggambarkan peristiwa sejarah. Ada tuduhan bahwa film ini lebih bersifat propaganda daripada sekedar penyampaian fakta sejarah.

Apa saja distorsi sejarah yang paling mencolok dalam film ini? Beberapa contohnya adalah penyederhanaan kompleksitas peristiwa, pengaburan peran aktor-aktor sejarah, dan penekanan pada aspek-aspek yang menguntungkan pihak tertentu.

Memupuk Kebencian

Beberapa kalangan berpendapat bahwa film ini justru memicu permusuhan dan kebencian terhadap kelompok tertentu, terutama terhadap kelompok yang diidentikkan dengan PKI.

Bagaimana film ini dapat membentuk persepsi dan sikap individu terhadap kelompok tertentu? Studi psikologi menunjukkan bahwa paparan terhadap media yang bias dan stereotip dapat membentuk prasangka dan kebencian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun