Harapan Para Petani Terhadap Program Rubuha:
Pengurangan hama tikus. Harapan utama para petani adalah penurunan populasi tikus secara signifikan, sehingga dapat mengurangi kerusakan pada tanaman dan meningkatkan hasil panen.
Peningkatan produktivitas. Dengan terkendalinya hama tikus, diharapkan produktivitas pertanian akan meningkat dan petani dapat memperoleh hasil yang lebih baik.
Penghematan biaya. Penggunaan rubuha sebagai alternatif pengendalian hama tikus dinilai lebih hemat biaya dibandingkan dengan penggunaan pestisida kimia.
Lingkungan yang lebih sehat. Petani berharap program rubuha dapat menciptakan lingkungan pertanian yang lebih sehat dan bebas dari kontaminasi pestisida.
Kemandirian petani. Dengan adanya rubuha, petani diharapkan dapat lebih mandiri dalam mengendalikan hama tikus tanpa harus bergantung pada pihak luar.
Tantangan dalam Pelaksanaan Program Rubuha
Ketersediaan bibit burung hantu. Salah satu tantangan terbesar adalah ketersediaan bibit burung hantu yang cukup untuk memenuhi kebutuhan petani. Pembiakan burung hantu membutuhkan waktu yang cukup lama dan teknik khusus.
Kurangnya pengetahuan petani. Banyak petani yang belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai burung hantu, cara pembuatan rubuha, dan cara merawatnya. Hal ini menyebabkan kurangnya partisipasi aktif dari petani dalam program ini.
Perlu waktu untuk melihat hasil. Hasil dari program rubuha tidak dapat terlihat secara instan. Dibutuhkan waktu beberapa bulan hingga populasi burung hantu stabil dan mulai efektif dalam mengendalikan hama tikus.
Perubahan perilaku. Membutuhkan perubahan perilaku petani dari penggunaan pestisida kimia ke metode pengendalian hama secara alami.