Perbedaan kepentingan. Setiap pihak dalam situasi ini memiliki kepentingan yang berbeda-beda, bahkan seringkali bertentangan. Masing-masing pihak berusaha untuk memaksimalkan keuntungannya sendiri, yang seringkali berarti merugikan pihak lain.
Kurangnya kepercayaan. Saling tidak percaya adalah hal yang umum terjadi dalam situasi saling sandera. Masing-masing pihak cenderung curiga terhadap motif dan tindakan pihak lain.
Tekanan untuk menang. Tekanan untuk mencapai tujuan masing-masing dapat membuat pihak-pihak yang terlibat menjadi semakin keras kepala dan kurang mau berkompromi.
Escalation. Jika negosiasi gagal, situasi dapat dengan mudah meningkat menjadi konflik yang lebih serius. Ancaman yang awalnya bersifat verbal dapat bereskalasi menjadi tindakan kekerasan.
4. Ketidakpastian
Hasil akhir dari negosiasi sulit diprediksi karena dinamika yang terus berubah.
Apa yang dimaksud dengan ketidakpastian dalam negosiasi?
Dalam konteks politik saling sandera kepentingan, ketidakpastian mengacu pada kondisi di mana hasil akhir dari suatu negosiasi sulit untuk diprediksi. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor yang terus berubah dan saling mempengaruhi, sehingga membuat situasi menjadi sangat dinamis dan tidak stabil.
Mengapa Negosiasi Politik Seringkali Tidak Pasti?
Dinamika politik yang cepat berubah. Situasi politik dapat berubah dengan sangat cepat, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti perubahan kepemimpinan, peristiwa tak terduga (misalnya, bencana alam, krisis ekonomi), atau perubahan opini publik.
Kepentingan yang berubah. Kepentingan masing-masing pihak dalam negosiasi dapat berubah seiring berjalannya waktu. Hal ini dapat disebabkan oleh perubahan kondisi internal atau eksternal, atau bahkan karena adanya tekanan dari pihak lain.