"Modal" dalam konteks ini merujuk pada segala sesuatu yang dapat memberikan keuntungan atau pengaruh dalam sebuah negosiasi. Beberapa contoh "modal" yang sering ditemui antara lain:
Dukungan publik. Pihak yang memiliki dukungan publik yang lebih besar cenderung memiliki posisi tawar yang lebih kuat. Mereka dapat menggunakan dukungan publik sebagai tekanan terhadap pihak lawan.
Akses ke sumber daya. Pihak yang memiliki akses ke sumber daya yang lebih luas, seperti uang, teknologi, atau sumber daya alam, dapat menggunakannya sebagai alat tawar-menawar.
Kekuatan militer. Dalam hubungan antar negara, kekuatan militer sering menjadi faktor penentu dalam negosiasi. Negara dengan kekuatan militer yang lebih besar cenderung memiliki posisi yang lebih dominan.
Informasi. Informasi yang strategis dapat menjadi alat yang sangat kuat dalam negosiasi. Pihak yang memiliki informasi yang lebih banyak dapat menggunakannya untuk mempengaruhi keputusan pihak lawan.
Legitimasi. Pihak yang dianggap lebih sah atau memiliki mandat yang lebih kuat, misalnya pemerintah yang sah, cenderung memiliki posisi tawar yang lebih baik.
3. Potensi Konflik
Situasi ini seringkali memicu konflik karena masing-masing pihak berupaya memaksimalkan keuntungannya sendiri.
Potensi Konflik dalam Politik Saling Sandera Kepentingan
Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, politik saling sandera kepentingan adalah situasi di mana berbagai pihak saling menahan atau mengancam untuk menahan sesuatu yang berharga bagi pihak lain sebagai alat negosiasi. Kondisi ini inherently mengandung potensi konflik.
Mengapa Situasi Saling Sandera Berpotensi Memicu Konflik?