Mohon tunggu...
Jumari (Djoem)
Jumari (Djoem) Mohon Tunggu... Seniman - Obah mamah

Hidup bergerak, meski sekedar di duduk bersila.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Serpihan Jiwa (1)

14 Februari 2012   11:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:40 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wajah itu sayup memandang. Binar matanya penuh dengan tetesan air lembut, meleleh, mengalir dan membasahi pipi merah merona. Sejenak tak bergeming, hanya tatapan sayup dia berikan kepada lelaki yang berdiri tegap tepat di depannya. Lelaki tampan, penuh pesona, siapapun yang memandang akan terpana. Dialah Abimanyu, putra dari Arjuna. Saat itu tepat dini hari saatnya ayam berkokok yang mengabarkan bahwa hari sudah pagi. Sepagi itu wanita mungil yang cantik yang tak lain adalah Utari istri dari Abimanyu meneteskan airmatanya.

"Airmatamu hanya akan membebaniku."

"Kepergianmu hanya membuatku menangis."

"Sudahlah, aku pergi tak lama."

"Sejengkalpun hatiku tak rela."

"Ini demi darma."

"Selamanya darma meninggalkan kaum hawa. Ini tak adil, kebajikan apa yang mengotori pikiranmu, hingga rela meninggalkan istrinya yang sedang hamil."

"Istriku, tak selamanya yang kamu pikirkan itu benar."

"Suamiku, tak selamanya pula yang kamu lakukan itu juga benar."

Kembali bisu, kokok ayam jantan yang keras memecah suasana. Sementara di ufuk timur nampak cahaya merah merona di sela warna hitam ke abu-abuan, pertanda penguasa siang akan segera bangun dari tidurnya semalam.

"Istriku, ini medan pertempuran memperebutkan kebenaran."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun