Kau duduk di sofa kesukaanku.
Namun...
Kau tumpahkan kopi yang kusuguhi.
Aku diam.
Dan kaupun permisi meninggalkan rimahku dengan tanpa bersalah.
Kau berpikir dengan kata maaf , semua biasa-biasa aja.
Walau ada hati di sana yang gusar menahan kesal.
Waktu itu kau makan bersamaku di meja makanku.
Kulihat kau begitu lahap memakan hidanganku.
Bahkan sampai habis.
Namun...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!