Mohon tunggu...
Jucky Antik
Jucky Antik Mohon Tunggu... -

aku adalah manusia bebas. Bebas dalam beragama, bebas dalam berfikir, bebas dalam berlaku, dan bebas dalam berekspresi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tahun 2014 Bulan Juli dan Agustus dan September

12 Mei 2016   15:48 Diperbarui: 12 Mei 2016   16:05 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

23 – Teman yang berbaik-baik di depan kita, bukan jaminan (akan) menjaga rahasia kita di belakang kita.

26 – Kalau pendapat seseorang sudah pakai kata “pokoknya”, ya sudah jangan berdiskusi dengannya. Itu pertanda ia tak mau kalah, tak mau salah, dan tak mau menerima.

27 – Selamat siang calon mantu. Sabtu bukan hari baik untuk menggerutu. Tapi hari baik untuk saling bantu.

28 – Minggu, jangan menunggu apalagi mengganggu. Yuk memadu rindu!

29 – Jangan mengguruiku. Tiba-tiba saja kau dating/membawa petuah keibadahan/jangan mengguruiku tentang ibadah/kalahkan ibadahku/kan kujadikan kau guru ibadahku.//tiba-tiba saja kau dating/membawa petuah keimanan/jangan mengguruiku tentang iman/kalahkan imanku/ kaun kujadikan kau guru imanku.//tiba-tiba saja kau dating/membawa petuah untuk mengaji/jangan mengguruiku tentang ngaji/kalahkan ngajiku/kan kujadikan kau guru ngajiku.//tiba-tiba saja kau dating/membawa petuah pengabdian/jangan mengguruiku tentang pengabdian/kalahkan pengabdianku/kan kujadikan kau guru pengabdianku.//tiba-tiba saja kau dating/membawa petuah loyalitas/jangan mengguruiku tentang loyalitas/kalahkan loyalitasku/kau kan kujadikan guru loyalitasku.//tiba-tiba saja kau dating/membawa petuah/jangan mengguruiku/kalahkan aku/kan kujadikan kau guruku.

30 – Ujung September. September, kau sudah mau pergi?/bukankah kita pernah berjanjibahwa ini bulan cinta?/ah, iya, benar. Ini bulan cinta./tapi September,/kau mau mengejekku?/kau segarkan lagi kisah cinta lampau/tiga rumput layu itu kausirami tiap pagi sore/hingga saat kutengok tiga rumput segar dipandangi lagi/September,/empat rumput kau lempar/hingga badanku tepar/ah September/di tanggal mudamu kau bersenyum belibis/kau benar-benar September rupanya/September,/aku hanya ingin dan butuh satu saja/cukup one and only/o ya cinta,/menghadapimu itu seperti berjalan di jalan tiada ujung/selamat sore September!/aku tidak membencimu kog.

30 – Selasa yang menua, hari yang dicipta untuk tidak saling memaksa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun