Mohon tunggu...
JUBAEDAH HARYANI
JUBAEDAH HARYANI Mohon Tunggu... Penulis - Blogger dan Penulis

Penulis eksploratif, inovatif, dan terbuka untuk ide-ide baru

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Benarkah Laki-Laki akan Bekerja Seumur Hidupnya? Ini Komentar Netizen!

31 Agustus 2024   18:30 Diperbarui: 1 September 2024   19:07 2184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar oleh: freepik

Belakangan ini, sebuah kutipan tentang kehidupan laki-laki menjadi perbincangan hangat di media sosial, “Laki-laki akan bekerja seumur hidupnya”. Kutipan ini memicu berbagai reaksi dari netizen, baik dari laki-laki maupun perempuan.

Ada yang setuju, ada yang mempertanyakan dan ada pula yang memberikan perspektif baru yang membuka mata kita. Mari kita telusuri alasan di balik viralnya kutipan ini dan bagaimana netizen meresponsnya.

Asal usul kutipan

Kutipan ini mulai viral setelah seorang influencer dan pemikir sosial membagikannya di akun media sosialnya. Mereka berargumen bahwa kutipan tersebut mencerminkan tekanan sosial yang dihadapi laki-laki untuk terus bekerja tanpa henti demi memenuhi ekspektasi masyarakat dan keluarga.

Realitas kehidupan laki-laki

Bekerja seumur hidup sering kali dikaitkan dengan peran laki-laki sebagai pencari nafkah utama dalam keluarga. Sejak kecil, banyak laki-laki yang dididik untuk menjadi “tulang punggung keluarga”.

Mereka diajarkan untuk fokus pada pendidikan dan karier agar bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan menjadi “pelindung” bagi keluarganya. Namun, apakah ini berarti mereka benar-benar akan bekerja tanpa henti sepanjang hidupnya?

Seiring berjalannya waktu, banyak laki-laki merasa bahwa tuntutan ini menjadi beban yang tak berkesudahan. Mereka merasakan tekanan untuk terus bekerja, terutama jika mereka adalah satu-satunya pencari nafkah di keluarga.

Bahkan setelah pensiun, beberapa dari mereka masih memilih untuk bekerja, entah karena kebutuhan finansial atau karena merasa pekerjaan adalah bagian dari identitas mereka.

Apa komentar netizen?

Diskusi di media sosial memperlihatkan beragam pendapat. Beberapa netizen, terutama dari kalangan laki-laki, merasa bahwa kutipan ini benar adanya. 

Mereka berpendapat bahwa bekerja seumur hidup adalah bagian dari tanggung jawab seorang laki-laki. “Bekerja itu bukan hanya soal uang, tapi juga tentang harga diri dan tanggung jawab”, ujar seorang pengguna Twitter.

Namun, tidak sedikit juga yang netizen yang menentang pandangan ini dengan mengatakan bahwa bekerja seumur hidup bukan hanya masalah laki-laki saja. 

"Kenapa hanya laki-laki yang digambarkan harus bekerja seumur hidup? Perempuan juga banyak yang bekerja dan bahkan menjadi tulang punggung keluarga," tulis seorang pengguna Instagram.

Ada pula netizen yang memberikan perspektif berbeda dan mengajak kita untuk berpikir lebih kritis. Mereka menilai bahwa meskipun bekerja adalah bagian penting dalam kehidupan, kita perlu mempertimbangkan keseimbangan hidup dan kesehatan mental.

"Kerja memang penting, tapi hidup bukan hanya soal kerja. Kita juga perlu waktu untuk diri sendiri dan keluarga", kata seorang netizen di kolom komentar Facebook.

Kenapa laki-laki harus terus bekerja seumur hidupnya?

Ada beberapa alasan mengapa banyak laki-laki terus bekerja hingga usia senja. Pertama, kebutuhan finansial. Tidak dapat dipungkiri, biaya hidup yang terus meningkat membuat banyak orang merasa harus terus bekerja untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Kedua, budaya dan ekspektasi sosial. Banyak masyarakat menganggap bahwa peran dan tanggung jawab laki-laki adalah menjadi pencari nafkah utama. Laki-laki sering kali diharapkan untuk bekerja seumur hidupnya, terlepas dari apa yang sebenarnya mereka inginkan.

Ketiga, pekerjaan sebagai identitas. Bagi sebagian laki-laki, pekerjaan bukan hanya tentang uang, tapi juga tentang identitas diri. Setelah bertahun-tahun bekerja, mereka merasa kehilangan tujuan jika berhenti bekerja.

Apa yang bisa kita pelajari dari kutipan ini?

Setelah membaca kutipan “Laki-laki akan bekerja seumur hidupnya”, aku menyadari betapa beratnya beban dan tanggung jawab yang harus dipikul oleh seorang laki-laki. Mereka tidak hanya menanggung tanggung jawab besar, tetapi juga menjalani peran yang kompleks dalam kehidupan.

Sebelum menikah, mereka bekerja keras untuk menghidupi orangtua dan keluarga. Setelah menikah, mereka bekerja tanpa henti demi anak dan istri tercinta. Semua itu dilakukan tanpa mengenal lelah, demi orang-orang yang mereka sayangi.

Beban dan lelahnya pekerjaan selalu mereka simpan sendiri. Sebagai perempuan, aku berusaha untuk memahami lebih dalam apa yang mereka rasakan dan menghargai segala upaya serta pengorbanan yang telah mereka lakukan.

Jadi, bagaimana menurutmu? Apakah kamu setuju dengan kutipan yang mengatakan bahwa laki-laki akan terus bekerja tanpa henti hingga akhir hayatnya? Yuk, bagikan pendapatmu di kolom komentar!

Ingat, tidak ada jawaban yang benar atau salah di sini. Setiap orang berhak untuk mengemukakan pendapatnya sendiri. Mari kita saling mendukung dan memahami bahwa setiap individu memiliki perjalanan dan perjuangan hidupnya masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun