Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketika Ruhut Bela Fachrul Razi, Siapa yang Kambuh?

10 September 2020   14:13 Diperbarui: 10 September 2020   14:18 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernyataan Menteri Agama Fachrul Razi yaitu "anak yang good looking" dikirimkan ke masjid lingkungan pemerintah dan BUMN supaya bisa dengan mudah diterima menuai kritikan. Si anak good looking itu dikatakan pandai Al-Quran dan Hafidz. Ilustrasi itulah yang memicu ledakan protes di media sosial.

Atas pernyataan tersebut, banyak serangan kritikan mengarah pada seorang Menag Fachrul Razi yang membuat kita ribut di ruang publik.

Atas banyaknya yang menyerang Fachrul Razi, maka Ruhut angkat bicara dan membelanya.

"Menag kok kambuh lagi, yang kambuh siapa? Lucu juga nie pernyataan karena itu Pak Jenderal Purn Fachrul Razi Menteri Agama RI maju teruussss menuju Indonesia maju, kata Ruhut melalui akun Twitternya dilansir dari Suara.com, 5/9.

Padahal maksud Fahrul Razi ingin menekankan betapa penting sikap waspada terhadap penyebaran paham ekstrem keagamaan.

Siapa yang kambuh?

Apa yang dikatakan Ruhut tersebut mengenai siapa yang kambuh, dapat kita maknai ditujukan kepada siapa. Tentu maksudnya adalah mereka-mereka yang tidak mengerti maksud dari pernyataan Menag tersebut.

Ramai sekali serangan kepada Menag padahal ada perbedaan tafsir dan pemikiran saja. Tidak ada Menag menyebutkan siapa orang yang dia katakan "good looking" tadi.

Tapi, sepertinya kata itu dipolitisir dan digoreng-goreng menjadi makin besar dan viral. Itulah sepertinya yang membuat kasus tersebut makin ramai.

Menag memaksudkan penetrasi paham keagamaan ekstrem itu bisa terjadi dimana saja, termasuk di rumah ibadah.

Sebab itu, Menag tidak menuduh siapa-siapa. Namun, karena perbedaan pandangan dan pemikiran membuat pernyataan itu ramai diperbincangkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun