Mohon tunggu...
Juan Christian
Juan Christian Mohon Tunggu... Mahasiswa - College Account

Halo nama saya Juan Christian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perilaku Orangtua yang Menerapkan Pola Asuh Toxic Parenting

30 Oktober 2021   20:36 Diperbarui: 30 Oktober 2021   21:15 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sebuah keluarga kehadiran seorang anak adalah saat-saat yang di nanti nantikan bagi setiap orang tua. Sebagai seorang anak sudah sewajarnya mendapat kebahagiaan serta kasih sayang dari orang tua. Anak yang mendapatkan kasih sayang dari orang tua akan tumbuh menjadi seorang anak yang sehat baik secara mental dan fisik. 

Tetapi faktanya, tidak sedikit anak yang bertumbuh dan berkembang bersama orang tua yang berperilaku kasar, semena-mena, dan meracuni mental atau psikologis seorang anak baik secara mental atau fisik. Orang tua yang melakukan hal-hal tersebut kepada anaknya itulah yang sering disebut dengan istilah toxic parents.

Namun kita sebagai orang tua atau kelak kita akan menjadi orang tua jangan berpikir bahwa toxic parenting hanya diperuntukkan bagi orang tua yang melakukan tindakan kekerasan fisik terhadap anaknya. 

Toxic parents juga berlaku bagi untuk semua orang tua yang secara tidak sadar melakukan kekarasan verbal yang membuat pola pikir dan mental anak menjadi rusak dan teracuni. 

Toxic parenting yang kedua ini memang tidak menggunakan kekerasan secara fisik, tetapi bahayanya bisa lebih berbahaya dari toxic parenting yang petama, dikarenakan secara fisik luka akan bisa  hilang sedangkan luka di batin seorang anak tidak terlihat kasat mata dan dapat membekas selamanya tanpa di sadari oleh orang tua.

Bicara tentang orang tua dan anak, Pastinya setiap orang tua menginginkan yang hal-hal terbaik bagi anaknya. Pada dasarnya tidak ada orang tua yang ingi melihat anaknya sedih, terluka, sakit, dan menderita secara psikologis (mental) atau fisik. Namun kembali lagi, semua orang tua pada dasarnya hanyalah manusia biasa yang tidak sempurna, kerap memiliki kesalahan yang mungkin mereka lakukan secara tidak sadar melukai hati atau perasaan anaknya. 

Dan mungkin juga karena pola asuh yang mereka terima juga pada masa kecil yang mereka terapkan kembali pada anaknya secara tidak sadar. Dan karena kurangnya pengetahuan tentang cara mendidik atau mengasuh anaknya yang secara tidak sadar telah mengakibatkan mental anak menjadi lemah, bahkan bisa mengakibatkan depresi pada anak.

Maka dari itu sebelum terlambat, mari kita sebagai orang tua atau kelak akan menjadi orang tua untuk mengenali apa itu toxic parents lebih dalam lagi.

Apa itu toxic parenting?

Toxic parenting kalau diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia meliliki arti, toxic yaitu beraucun dan parenting yaitu mengasuh anak. Maka makna dari Toxic parenting adalah polah pengaasuhan anak yang beracun atau salah dan secara tidak sadar melukai psikologis (mental) sang anak. 

Pola asuh anak yang seperti itu biasanya dilakukan oleh orang tua yang biasanya berperilaku kasar, belum dewasa secara psikis, dan juga memiliki gangguan mental. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun