Mohon tunggu...
Asaf Yo
Asaf Yo Mohon Tunggu... Guru - mencoba menjadi cahaya

berbagi dan mencari pengetahuan. youtube: asaf yo dan instagram: asafgurusosial

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Lautan sebagai Penghasil Oksigen Bagi Bumi

23 Juli 2022   20:45 Diperbarui: 24 Juli 2022   09:57 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fitoplankton merupakan mikroalga yang memiliki klorofil dengan tersebar di seluruh permukaan lautan  (Ilustrasi oksigen/sumber: Shutterstock via KOMPAS.com)

Selain itu, aktivitas perikanan yang berlebihan juga akan berdampak pada perkembangan fitoplankton.

Bayangkan saja, fitoplankton sebagai rantai makanan paling dasar dalam rantai makanan, nah, ikan-ikan di atasnya yang harusnya mengkonsumsi fitoplankton banyak yang ditangkap, tentu saja pertumbuhan fitoplankton akan berkembang cepat karena tidak ada pemangsa.

Nah, nanti balik lagi, pertumbuhan yang terlalu cepat akan berdampak pada ekosistem. Belum lagi jenis perikanan budidaya juga bisa berdampak pada perkembangan fitoplankton.

Hal ini disebabkan sisa pakan yang menumpuk di dalam tambak otomatis memperkaya nutrient di perairan, nanti balik lagi akan mengakibatkan perkembangan fitoplankton tidak terkendali, hal yang harus dijaga kan.

Namun, pertumbuhan fitoplankton secara alami biasanya mengalami perkembangan pesat saat memasuki musim semi.

Hal ini dikarenakan saat itu nutrisi dan cahaya matahari tersedia dengan baik (ini hanya berlaku pada Kawasan yang memiliki empat musim ya, kalau bagi Kawasan tropis ya tidak ada efek berarti karena hanya ada dua musim saja hehehe)

Nah, apakah karena fitoplankton menghasilkan sekitar 80-85%  oksigen di bumi dan pohon di daratan hanya menghasilkan sekitar 20% oksigen, maka kita perlu membiarkan penebangan hutan tidak terkendali di daratan?

Ya tidak juga, karena peran pohon tidak hanya sebagai penghasil oksigen, namun juga memiliki peran lain yang diperlukan oleh manusia, yang akan saya bahas di tulisan lain, hehehe, jadi sabar dulu ya, hehehe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun