Tentu saja ini berdampak keberadaan fitoplankton memiliki peran besar dalam pengendali iklim global, jadi bukan Cuma pohon maupun hutan saja ya teman-teman.
Nah, karena fitoplankton itu memiliki peran besar, maka boleh dunk kalau pertumbuhannya harus diperbanyak dengan cepat agar hasil oksigen juga lebih banyak?
Jawabannya adalah TIDAK BOLEH. Loh, kok bisa?
Ya, karena pertumbuhan alga yang terlalu cepat justru akan membawa dampak negative bagi lingkungan, Â kakak. Bayangkan saja, jumlahnya tidak terkendali, padahal mereka sebagai makhluk hidup pada suatu saat mati jika yang mati terlalu banyakkkk, tentu saja akan terjadi proses pembusukan di perairan.
Masalahnya, dalam proses pembusukan ini, bakteri akan menggunakan oksigen untuk merombak biomassa dari fitoplankton ini sehingga berdampak perairan kekurangan oksigen. Jika kekurangan oksigen itu sudah parah maka akan berkembang menjadi kehabisan oksigen alias anoksia kalau bahasa kerennya, hehehehe.
Kalau perairan itu sudah kekurangan atau kehabisan oksigen, maka organisme yang hidup di perairan itu akan mati mendadak, baik yang ada di permukaan maupun yang ada di dasar perairan.
Selain itu jenis fitoplankton itu juga banyak. Jenis yang baik yang bisa dimakan organisme hidup lain, saat kekurangan oksigen bisa digantikan oleh jenis-jenis yang berbahaya dan beracun untuk lingkungan.
Oke, jadi pertumbuhan yang terlalu itu berdampak buruk, maka yang kita lakukan adalah menjaga keseimbangan fitoplankton itu sendiri di lingkungan.
Tentu saja ada banyak caranya, hal yang paling sederhana adalah dengan mengurangi jumlah pencemaran nutrient seperti nitrogen dan fosfat ke perairan.
Kalau di pelajaran itu paling mudah adalah aktivitas pertanian misalnya pupuk kan kalau terlalu banyak digunakan maka akan terbawa oleh air.
Jika terlalu banyak nutrient ini, dari beragam jenis fitoplankton akan bergerak cepat, mana yang paling cepat berkembang. Jika yang berkembang cepat adalah yang bersifat merugikan, maka ya akan menimbulkan efek berantai dan berdampak negative bagi ekosistem.