Selain jenis-jenis psikotest diatas, ada juga test bahasa inggris. Ini kembali kepada kemampuan masing-masing, kalau dulu aku selalu memanfaatkan wadah diskusi dan kegiatan ekstra kampus sebagai media berbahasa inggris, jadi pada saat test itu berguna juga.
Kurang lebih 2 minggu lamanya, namaku pun dipanggil lagi untuk ikut test Focus Group Discussion (FGD), alhamdullillah..senang banget tentunya. Di tahap ini, aku lebih banyak mempelajari info/berita umum yang berkaitan dengan PLN, karena memang benar bahwa tema yang dibahas dalam FGD itu gak jauh dari PLN. Info PLN terkait apa aja? Banyak, tentang profil PLN, arti dan makna logo PLN, kebijakan PLN, monopoli usaha dan banyak lagi.
Kebetulan FGD grupku ngomongin tentang kebijakan PLN, wah…ini tema yang pas banget karena sebelumnya aku sudah pelajari referensinya. Uhuiii.. Tapi perlu diinget kawan, menurutku FGD sepertinya tidak dinilai dari kemahiran kita berdiskusi atau penguasaan atas tema diskusi saja, sepertinya attitude/etika berdiskusi juga jadi pertimbangan penilaian panitia rekrutmen…sepertinya begitu..hohoho..
Setelah FGD, panitia rekrutmen mengumumkan lagi nama-nama peserta yang lolos, dan sekali lagi namaku tercantum dalam pengumuman itu. Alhamdulillah…istiqomah ini merupakan berkah, aku gak mikir hasilnya nanti bakal gimana tapi saat itu aku hanya bersungguh-sungguh jalaninya.
Kemudian di Tahap ketiga, kesehatan. Bagiku pribadi, kuncinya yang penting sehat pada saat tes nanti, gak ngedrop ataupun sakit, jadi jauh-jauh hari aku usahakan kondisi badanku sehat. Tes ini dilakukan di Pro**a, sepertinya PLN memang sudah bekerjasama dengan tempat itu, dengan modal sehat dan tidak neko-neko (maksudnya olahraga terus dan gak nyari masalah kesehatan) aku pun udah siap ikut test.
Saat tes kesehatan, satu-persatu peserta pun dipanggil, selain tes kesehatan pada umumnya ada beberapa test yang menurutku memang sangat sensitif, antara lain bagi cowok dengkul kalian juga bakal ditest loh, bukan nakutin ya, tapi memang realita. Ini tes reflex patella (tempurung lutut), tujuannya sepertinya menguji refleks sistem saraf di sekitar patella hingga kaki. Terus ada juga tes diagnosis wasir, ini gak usah aku ceritain tapi kalian bisa tahu sendiri nantinya. Biar penasaran.hehe.
Nah, udah di penghujung petualangan ini. Aku akhirnya bertemu Tahap terakhir yang aku jalani yaitu tes wawancara, sekali lagi aku selalu ingat dengan filosofi kerjaku, dan itu aku jadikan bekal kerja. yaitu 3 kata buat kerja nyata menjadi inspiratif .
Sebelum ikut test terakhir, aku ingat saudaraku yang ngasi tahu kalau lagi wawancara jangan egois, setelah lama aku telaah maka aku mengerti dan aku terapkan, hasilnya aku pun lolos tes wawancara..horee…ups maaf, kelewatan mengenang masa lalu.hehe…
Nah, dari sekian nama yang lolos tes wawancara itu banyak aku lihat nama-nama temanku yang tidak lolos, aku tidak tahu sebabnya dan tidak mau membahasnya. Tapi aku pribadi, pada saat wawancara aku menerapkan tips seperti yang dikatakan saudaraku itu, aku tidak muluk-muluk kalau ditanya tentang penghasilan, aku hanya jawab penghasilan yang aku dapat tentunya setara dengan kontribusi yang sudah aku beri, hanya itu. Kemudian ditanya tentang kontribusi terhadap PLN, aku juga menjawab semaksimal mungkin dengan piker dan tenaga aku berikan. Jadi waktu aku interview dulu, aku mencoba tidak egois dan realistis saja.
  Baca juga : 3 kata kerja nyata menjadi inspiratif
Dan akhirnya aku bisa melewati Tahap I, II, III dan IV dengan prinsip hidupku. Setelah lolos tes, masih ada lagi petualangan yang akan dilalui. Apa itu? Prajabatan. Ya, itu petualangan yang lebih seru lagi pada saat lolos PLN. Bukan sekarang, akan aku ulas di lain waktu.
jadi apa yang perlu diperhatikan? 4 tahap tes itu punya pesan tersendiri, mulai prinsip hidup, wawasan, ketelitian, nalar, sikap, kondisi badan yang harus fit dan realisitis, semuanya menjadi modal ikut tes. semoga aja pesan tersirat itu  berguna bagi kalian pada saat ikut tes nanti.Â