Mohon tunggu...
Juliansyah Rizal
Juliansyah Rizal Mohon Tunggu... Penulis - Jusyahriz (www.jusyahriz.com)

Hanya sekedar Pemburu kata / Digital Nomaden / Freelance Writer / The Shiny Idea Chaser/ jusyahriz13@gmail.com/ /"semua artikel Jusyahriz dilindungi Undang-Undang, hubungi penulis untuk monetisasi dan lainnya"/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Yakin Lolos Rekrutmen PLN? Coba Perhatikan Ini Dulu

13 Oktober 2016   11:45 Diperbarui: 19 Oktober 2016   10:49 2158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : careernews.id

Sahabat, kawan, ataupun teman. Apapun panggilan kalian, aku yakin itu panggilan wajar. Kali ini aku ingin mengupas petualangan pribadiku, kaitannya dengan rekrutmen PLN.

Kurang lebih 5 tahun yang lalu, aq seorang jobseeker, saat itu aku bekerja di salah satu media cetak. Meskipun kerja, sesekali aku nyempatin lihat website, mau nyari petualangan baru gitu.hoho.. nah pas lagi browsing, ternyata kampusku ngasi pengumuman ada penerimaan PLN. Wah..buat aku, ini kesempatan yang gak mungkin datang 2 kali, gak ada salahnya mencoba.

2 hari kemudian, aku udah melengkapi semua persyaratan. Tepat di hari terakhir pendaftaran, aku sudah melengkapi semua persyaratan. Alhamdulillah.

Soal rekrutmen PLN, kampusku menggunakan metode penerimaan dengan Direct shopping, jadi seperti kerjasama lewat kampus dan tahapannya agak sedikit. kalau aku bandingkan dengan metode penerimaan job fair, agak berbeda. Di job fair bisa ada 7 tahapan yang harus dilalui oleh pelamar kerja, sementara direct shopping cuma 4 tahap saja. Itu yang aku tahu. Mau kayak apapun metode penerimaannya sebetulnya tidak masalah, yang utama ialah kesiapan si pelamar kerja. Setuju ya?

Kali ini aku hanya mengupas direct shopping, karena kebetulan pengalaman pribadiku sendiri.

Menjelang test dimulai, sebetulnya aku tidak banyak persiapan khusus, cuma aku pribadi punya beberapa trik yang buatku itu ternyata ampuh, buktinya saat ini aku udah jadi bagian dari PLN. Hehe..bukan sombong y, cuma sharing saja, karena sekarang bicara bukti bukan janji. (mirip politis y..ahaii)

Baca juga : Ayo menoleh sejenak ke Pasukan Khusus PLN 

Sebelum test kerja, ada baiknya kita mengetahui dulu filosofi dasar kita memulai kerja. Kenapa perlu? semua yang kita lakukan terasa biasa kalau tidak ada prinsip. Jadi itu jawabannya mengapa perlu, coba saja baca filosofi kerja ini, dalam 3 kata buat kerja nyata menjadi inspiratif

Filosofi kerja itu sudah aku amalkan, terutama pada tahap pertama yaitu Psikotest, buatku sebetulnya psikotest merupakan tes mendasar, bagi tingkat akademisi sepertinya sudah menguasai, karena soal-soalnya tak jauh mengenai kemampuan dasar. Meskipun dasar bukan berarti sepele ya, tetap juga harus dipelajari dan dikuasai. Singkatnya, dalam menghadapi test aku membutuhkan wawasan, nalar dan ketelitian.

sumber foto : infohumas.com
sumber foto : infohumas.com
Saat mengerjakan soal psikotest PLN, banyak soal yang sedikit mengecoh, nah disinilah wawasan dan ketelitian kita diperlukan. Misalnya, persamaan atau lawan kata, keahlian menjawab itu tergantung seberapa jauh wawasan mengetahui kosakata atau peribahasa.

Aku sendiri sebetulnya membacaa buku psikotest (termasuk) kosakata itu baru aku lakukan saat sebelum test, hehe ketahuan deh.. tapi bagiku yang lebih mendukung justru kebiasaan yang dilakukan diskusi dengan menggunakan kata ilmiah, jadi bagi kalian yang senang diskusi atau yang belum, coba dibiasakan berdiskusi dengan kosakata ilmiah dan bermain logika.

Selain sinonim/antonym/analogi, ada yang namanya Paulitest, Wartegg Test, tes analog verbal. 3 test ini memang sangat butuh ketelitian dan logika, saat itu waktu yang diberikan sangat terbatas, sementara soalnya banyak banget, jujur bikin aku gegabah. tapi aku mencoba tetap tenang, karena logika atau ketelitian tidak akan jalan kalau terburu-buru. Itu prinsipku, meskipun waktu yang diberikan terbatas aku tetap tenang, karena aku yakin yang diperhitungkan adalah jawaban yang benar, bukan jawaban yang banyak tapi keliru menjawab.

Selain jenis-jenis psikotest diatas, ada juga test bahasa inggris. Ini kembali kepada kemampuan masing-masing, kalau dulu aku selalu memanfaatkan wadah diskusi dan kegiatan ekstra kampus sebagai media berbahasa inggris, jadi pada saat test itu berguna juga.

Kurang lebih 2 minggu lamanya, namaku pun dipanggil lagi untuk ikut test Focus Group Discussion (FGD), alhamdullillah..senang banget tentunya. Di tahap ini, aku lebih banyak mempelajari info/berita umum yang berkaitan dengan PLN, karena memang benar bahwa tema yang dibahas dalam FGD itu gak jauh dari PLN. Info PLN terkait apa aja? Banyak, tentang profil PLN, arti dan makna logo PLN, kebijakan PLN, monopoli usaha dan banyak lagi.

Kebetulan FGD grupku ngomongin tentang kebijakan PLN, wah…ini tema yang pas banget karena sebelumnya aku sudah pelajari referensinya. Uhuiii.. Tapi perlu diinget kawan, menurutku FGD sepertinya tidak dinilai dari kemahiran kita berdiskusi atau penguasaan atas tema diskusi saja, sepertinya attitude/etika berdiskusi juga jadi pertimbangan penilaian panitia rekrutmen…sepertinya begitu..hohoho..

Setelah FGD, panitia rekrutmen mengumumkan lagi nama-nama peserta yang lolos, dan sekali lagi namaku tercantum dalam pengumuman itu. Alhamdulillah…istiqomah ini merupakan berkah, aku gak mikir hasilnya nanti bakal gimana tapi saat itu aku hanya bersungguh-sungguh jalaninya.

Kemudian di Tahap ketiga, kesehatan. Bagiku pribadi, kuncinya yang penting sehat pada saat tes nanti, gak ngedrop ataupun sakit, jadi jauh-jauh hari aku usahakan kondisi badanku sehat. Tes ini dilakukan di Pro**a, sepertinya PLN memang sudah bekerjasama dengan tempat itu, dengan modal sehat dan tidak neko-neko (maksudnya olahraga terus dan gak nyari masalah kesehatan) aku pun udah siap ikut test.

Saat tes kesehatan, satu-persatu peserta pun dipanggil, selain tes kesehatan pada umumnya ada beberapa test yang menurutku memang sangat sensitif, antara lain bagi cowok dengkul kalian juga bakal ditest loh, bukan nakutin ya, tapi memang realita. Ini tes reflex patella (tempurung lutut), tujuannya sepertinya menguji refleks sistem saraf di sekitar patella hingga kaki. Terus ada juga tes diagnosis wasir, ini gak usah aku ceritain tapi kalian bisa tahu sendiri nantinya. Biar penasaran.hehe.

Nah, udah di penghujung petualangan ini. Aku akhirnya bertemu Tahap terakhir yang aku jalani yaitu tes wawancara, sekali lagi aku selalu ingat dengan filosofi kerjaku, dan itu aku jadikan bekal kerja. yaitu 3 kata buat kerja nyata menjadi inspiratif .

Sebelum ikut test terakhir, aku ingat saudaraku yang ngasi tahu kalau lagi wawancara jangan egois, setelah lama aku telaah maka aku mengerti dan aku terapkan, hasilnya aku pun lolos tes wawancara..horee…ups maaf, kelewatan mengenang masa lalu.hehe…

Nah, dari sekian nama yang lolos tes wawancara itu banyak aku lihat nama-nama temanku yang tidak lolos, aku tidak tahu sebabnya dan tidak mau membahasnya. Tapi aku pribadi, pada saat wawancara aku menerapkan tips seperti yang dikatakan saudaraku itu, aku tidak muluk-muluk kalau ditanya tentang penghasilan, aku hanya jawab penghasilan yang aku dapat tentunya setara dengan kontribusi yang sudah aku beri, hanya itu. Kemudian ditanya tentang kontribusi terhadap PLN, aku juga menjawab semaksimal mungkin dengan piker dan tenaga aku berikan. Jadi waktu aku interview dulu, aku mencoba tidak egois dan realistis saja.

   Baca juga : 3 kata kerja nyata menjadi inspiratif

Dan akhirnya aku bisa melewati Tahap I, II, III dan IV dengan prinsip hidupku. Setelah lolos tes, masih ada lagi petualangan yang akan dilalui. Apa itu? Prajabatan. Ya, itu petualangan yang lebih seru lagi pada saat lolos PLN. Bukan sekarang, akan aku ulas di lain waktu.

jadi apa yang perlu diperhatikan? 4 tahap tes itu punya pesan tersendiri, mulai prinsip hidup, wawasan, ketelitian, nalar, sikap, kondisi badan yang harus fit dan realisitis, semuanya menjadi modal ikut tes. semoga aja pesan tersirat itu  berguna bagi kalian pada saat ikut tes nanti. 

Kiranya cukup sekian kawan. Apa yang aku sampaikan disini merupakan prinsip/filosofi hidup pada saat mengikuti rekrutmen PLN, kalian juga tidak harus mengikuti filosofiku ini, karena ini hanya sekedar sharing pengalaman pada saat rekrutmen PLN. Jika berkenan silahkan dan jika tidak berkenan acuhkan. Terus belajar, berusaha dan optimis!... doa? sudah keharusan.

Salam sukses jusyahriz society !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun