Mohon tunggu...
Soy sauce
Soy sauce Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

sushi enak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pustakawan

20 November 2022   12:34 Diperbarui: 20 November 2022   12:35 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia kembali ke jalan kecil dan menyusuri hutan. Dia melewati salah satu tiang lampu dan melihat pemandangan disekitar mulai berubah dari kejauhan dia bisa melihat toko buku itu lagi. Dengan cepat dia mengayuh sepedanya itu dan berhenti tepat di depan toko buku. *kring kring* dia mendapati bahwa Shin sedang merapihkan buku di rak sebelah kiri. "Aku tahu kau pasti akan datang kemari lagi." Ren menarik napas panjang dan masuk ke dalam toko di meja dia melihat sebuah teh yang sudah disiapkan oleh Shin. Shin duduk di kursi dan bertanya "Ada apa Tsukumogi-san datang kemari lagi?"

"Aku ingin bertanya soal buku ini, kemarin malam aku mendapat mimpi menjadi seorang anak kecil bernama Taro

"Buku-buku yang ada di toko bukuku ini bukan buku sembarangan. Semua buku-buku ini tertulis dengan lengkap karena buku ini adalah sebagian dari kisah hidup seseorang. Apa yang kau alami di malam hari adalah kau masuk ke dalam alam limbo dan merasakan hidup dan semua perasaan yang diarasakan oleh Taro. Taro ingin mengakhiri hidupnya tetapi dia tidak jadi mati karena adiknya itu dan Taro berhasil untuk berjalan kedepan. Setiap kisah manusia sangatlah menarik, mungkin ada yang sama tetapi semuanya tidak begitu sama. Taro bisa berdiri dan berjalan kembali dan hidup sampai akhir hayatnya. Nah sekarang pertanyaan untukmu Tsukumogi-san, apa kau akan tetap memilih untuk menyerah dan mengakhiri hidupmu atau kau akan berdiri dan berjalan kembali?"

Ren hanya bisa terdiam dan mulai menangis bila ibunya masih ada disini mungkin ibunya akan mengatakan hal yang seperti yang Shizuka katakan kepada Taro. Ren menggelengkan kepalanya sambil mengusap air mata. "Aku ingin terus hidup dan bisa melihat matahari terbit, aku tidak mau mati." Shin tersenyum mendengar perkataan Ren. "Hidup memang penuh dengan rintangan dan cobaan, kau tidak boleh menyerah begitu saja dan jatuh dalam kepurukan dan keputusasaan. Cobalah untuk berdiri dan bangkit kembali."

Ren mengembalikan buku yang dia pinjam dan mengucapkan terima kasih kepada Shin sebelum pergi. Setelah keluar dari toko buku dan pergi beberapa langkah Ren membalikkan badan dan menyadari bahwa toko buku itu sudah hilang. Walau begitu ia tetap bersyukur dan berterima kasih karena sudah bisa menemukan toko buku itu dan ditolong oleh Shin. Ren pergi menggunakan sepedanya menaiki bukit dan melihat pemandangan sekitar dari jauh dia bisa melihat matahari terbit dan tersenyum. Di sisi lain ada sebuah toko buku di tengah kota *kring kring* bel di pintu berdering pintu toko buku terbuka dan ada seorang laki-laki menggunakan jas dan menyapa tamu yang datang. -The End-   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun