Mohon tunggu...
Just Riepe
Just Riepe Mohon Tunggu... Guru (Honorer) -

I am a simple people (Reading, writing, singing, watching, traveling)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Love Is...

17 Januari 2017   09:14 Diperbarui: 17 Januari 2017   09:17 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lima menit kemudian, mereka sudah melaju dengan Brio silver-nya Tyo.

Aku pun segera masuk. Dan begitu melewati ruang tamu, aku melihat Sherma, adik bungsuku yang masih kelas 1 SMA, tengah duduk dan menerima seorang tamu. Tamunya adalah seorang laki-laki remaja, mungkin usianya tak terpaut jauh dengan Sherma. Tampangnya imut, putih dan agak rapi. Ini adalah kali pertama Sherma mengajak teman laki-lakinya ke rumah. Menyadari aku menatap dirinya, anak laki-laki itu tersenyum ramah padaku. Aku tak membalasnya. Sherma terlihat sedikit gelisah. Lalu dengan sedikit gemetar, ia memperkenalkan teman laki-lakinya itu padaku.

“Mbak, kenalin, ini Andika temen aku.”

Anak laki-laki itu kembali tersenyum. Aku hanya mengangguk. Lantas, aku pun bergegas menuju kamarku di lantai dua. Penat ini harus segera disingkirkan!

Sherma, sekarang dia sudah berani mengajak teman laki-lakinya ke rumah. Apalagi ini malam minggu. Tidak mungkin kalau hanya teman biasa. Aku tahu betul gelagat seperti ini. Ya, Sherma sudah memiliki pacar. Ini tidak bisa dibiarkan! Aku tidak mau dia mengalami hal yang sama denganku!

***

“Mbak, bangun Mbak, katanya mau jogging, yu, mumpung masih pagi.” Sayup-sayup kudengar ada suara membangunkanku, dan kurasa ada tangan yang mengguncang tubuhku.

“Iya Mbak, ntar keburu panas.” Suara lain menimpali.

“Uuuuuhhh....” Aku menggeliat, lalu membuka mataku. Kulihat Safira dan Sherma sudah siap dengan training pack-nya.

“Mbak, jadi kan joggingnya?” tanya Sherma lagi.

Aku mengangguk. “Bentar ya, mbak beres-beres dulu, belum cuci muka dan sikat gigi.” Aku beranjak dari tempat tidur. Mereka menunggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun