Akhirnya aku bertanya pada salah seorang dari mereka, dan dia menunjuk pada sesosok jasad yang sudah dibungkus kain kafan. Aku pun mendekati jasad itu. Seketika, air mataku jatuh bertumpah ruah. Kesedihan menyeruak di seluruh rongga dadaku. Jasadmu baru ditemukan tadi siang, setelah tenggelam selama satu minggu di telaga itu.
Aku tidak tahu lagi apa yang aku rasakan. Terlalu menyakitkan.
Samar-samar aku melihatmu di dinding dan tersenyum padaku sambil melambaikan tangan, seolah mengucapkan perpisahan. Semakin lama semakin menjauh, dan akhirnya menghilang.
"Galuh..." bisikku pelan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H