Mohon tunggu...
Just Riepe
Just Riepe Mohon Tunggu... Guru (Honorer) -

I am a simple people (Reading, writing, singing, watching, traveling)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jalan Cinta

11 Januari 2017   15:18 Diperbarui: 11 Januari 2017   15:21 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Ari Awalu Romadon (Fb: Ari Awalu R)

"Kok diam?" tanyamu, "Apa aku terlihat begitu menyeramkan?" 

Aku masih belum bisa apa-apa. Tenggorokanku seolah kering. Padahal aku ingin bertanya banyak padamu, kemana saja selama ini? Kok tak pernah kelihatan lagi? Apakah kamu marah padaku? Dan sengaja menghindariku? Tapi, mulutku seolah terkunci.

"Eh, kita belum kenalan, kan? Perkenalkan, namaku Galuh," katamu sambil menjulurkan tangan padaku, lalu dengan malu-malu aku pun menjabat tanganmu.

"Kemala," Aku menyebut nama dengan pelan.

"Kemala, nama yang cantik, seperti orangnya," Kamu memuji sambil tersenyum.

"Ah, Kamu bisa saja. Makasih." Aku merasa tersanjung.

"Baik, apakah Kamu bersedia menjadi temanku?" tanya kamu sambil menatap mataku, seolah ingin meyakinkan bahwa kamu benar-benar ingin aku menjadi temanmu. Aku merasakan itu. 

Aku mengangguk. Tersipu.

"Makasih, Mala. Jadi, mulai saat ini kita menjadi teman, ok. Dan sebagai tandanya, kita cantelan, mau kan?" katamu lagi sambil menjulurkan kelingking tangan kananmu. Senyum pun tetap merekah di bibirmu.

"Ok." Aku pun menyambut kelingkingmu, dan mencantelkan kelingking tangan kananku di sana. Lalu kita menariknya bersama. Terciptalah sebuah ikatan kelingking yang kuat. Semoga pertemanan kita pun sekuat itu. Kulihat kamu tersenyum lagi. Kepuasan jelas terpancar. Oh Tuhan, aku bahagia, akhirnya aku bisa mengenalmu dan menjadi temanmu.

"Mari ikut aku, aku ingin menunjukkan sesuatu padamu," ajak kamu, lalu menuju sepeda motormu yang diparkir tak jauh dari tempat kita berdiri, dan menaikinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun