Mohon tunggu...
Joysce Natareka
Joysce Natareka Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar/mahasiswa

Pelajar/Mahasiswa, menyukai problem yang harus dipecahkan. Menjadikan menulis sebagai hobby dan untuk mengisi waktu kosong

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Salam Rindu dari Ade

17 Juli 2020   16:35 Diperbarui: 17 Juli 2020   16:34 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"Ayah, ibu, Ade dapat seratus ulangan matematikanya!". Ucap Ade sambil berlari menghampiri ayah dan ibunya. "Benarkah itu, wahh anak papa hebat sekali". Ucap Rey sambil menggendong tubuh mungil Ade, sementara Ana sangat bahagia melihat semuanya itu, ia merasa dengan kehadiran Ade, keluarga impiannya suadah menjadi kenyataan sekarang.


Disisi lain, Arum ibu kandung Ade sangatlah menyesal dengan perbuatannya dan sekarang ia telah membekam di penjara. Arum sudah mendengar semua cerita tentang Ade, Ade melindunginya dari perbuatan keji yang telah ia perbuat. Arum baru menyadari jika anaknya memiliki hati yang sangat baik, mengapa dari dulu ia tidak mencoba ikhlas akan masa lalunya dan menerima Ade sebagai anaknya.


"Ade selamat malam sayang, ibu matikan lampunya ya". Ucap Ana setelah membacakan sebuah dongeng untuk Ade. "Iya bu, selamat malam". Balas Ade yang terlihat bersedih. "Ade kamu kenapa nak, kok mukanya di tekuk gitu, sini deh cerita sama ibu". Ana kembali melangkah menuju Ade. "Ibu, Ade rindu mama". Tutur Ade, sambil menangis disamping ibunya. "Ade sayang ibu mengerti perasaan mu nak, kamu gak usah sedih, besok kita bisa mengunjungi mama kamu". Ucap Ana sambil tersenyum menatap anaknya itu. "Beneran Bu?!". Tanya Ade dengan wajah terlihat lebih cerah. "Iyaa sayang". Balas Ana meyakinkan.

Arum melihat Ade bersama Ana ibu angkatnya telah duduk bersama, setelah sekian lama akhirnya ia bisa melihat Ade, ia cukup bersyukur akan hal itu. Arum perlahan mendekat, ia merasa tidak pantas bertemu dengan Ade anaknya. "Mama!". Ucap Ade ketika melihat Arum dan langsung memeluk ibnya itu.


 "Ade maafin mama nak". Ucap Arum sambil menanggis tersedu-sedu dan memeluk Ade dengan sangat erat. "Ade sudah maafin mama, Ade rindu sekali sama mama, hiks". Tutur Ade hingga menagis di pelukan ibu kandungnya. "Maafin mama karena selama ini memperlakukan kamu tidak baik nak, maafin mama nak". Arum terus menagis, sambil memeluk anak bungsunya itu.


"Bu, saya sangat berterima kasih sama ibu, ibu sudah mau jaga anak saya". Tutur Arum kepada Ana. "Sama-sama Bu, saya senang melihat Ade, dia anak yang baik dan pintar". Balas Ana sambil tersenyum tulus.


Untuk Mama
Dari Ade
Hallo ma, mama apa kabar disana, Ade rindu sama mama, semoga mama sehat-sehat disana, Ade disini sehat juga mama, mama gak usah khwatir sama Ade, Ade disini baik-baik maa, Ade sayang mama.


Arum menghapus air matanya, sudah sekian banyak surat yang Ade kirim kepadanya. "Mama juga rindu sama kamu nak".


*Selesai*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun