G – Gunakanlah!
Gunakan dengan maksimal apa yang ada. Suatu kali saya membaca kisah-kisah orang yang hidup dengan keterbatasan tubuh. (difabel). Mereka pernah putus asa. Tapi mereka tidak hidup dalam keputus-asaan mereka. Mengapa? Karena mereka sadar betul bahwa masih ada bagian tubuh lain yang bisa mereka gunakan.
Konon suatu hari ada 10 orang pemuda yang akan diutus untuk membuka lahan perumahan di sebuah pedalaman. Entah mengapa. Satu dari 10 pemuda ini tiba-tiba terkena musibah. Satu jarinya harus diamputasi. Pemuda ini sangat kesal dan marah dengan kejadian tersebut. Dia menyalahkan semua orang bahkan Tuhan atas kejadian itu. Hingga tiba harinya ke-10 pemuda ini berangkat ke pedalaman. Dan setibanya disana, mereka bertemu dengan orang-orang barbar yang masih memakan manusia. Lucunya. Ritual itu dilakukan dengan terlebih dahulu memeriksa semua orang yang akan disantap. Manusia itu harus sempurna. Dan anda tahu. Dari 10 pemuda, hanya satu yang dibebaskan. Dan dia hidup, sedangkan 9 pemuda lainnya harus mati ditangan orang-orang barbar.
Anda tahu. Satu jari yang terpotong justru menyelamatkan nyawanya. Pemuda ini baru bisa mengerti bahwa fokusnya keliru. Dia marah karena hanya melihat satu jari yang terpotong tapi tidak melihat 9 jari lainnya yang masih utuh. Kita tidak mungkin bisa maju jika kita hanya fokus pada masalah tapi tidak melihat ada banyak hal lain yang bisa kita kembangkan. Anda paham artinya? Ya! Bersyukurlah! Bersyukur dengan apa yang ada. Bersyukur menjadi kunci penting untuk berdamai dengan penderitaan.
Mereka yang tidak punya kaki, tahu bahwa mereka masih punya tangan, mata, kaki dan lainnya. Mereka yang tidak punya tangan, sadar betul bahwa mereka masih memiliki kaki, pikiran dan telinga yang baik. Bahkan orang-orang yang lahir tanpa tangan dan kaki pun masih memiliki hati untuk berbagi hidupnya dan menata cinta. Bersyukurlah dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita bersyukur?
'Hati meronta tanda arti mencari kata
Mencoba selami kisah dari roda kehidupan yang berputar
Derita berteriak mencari jawaban, teganya engkau merenggut harapan.
'Tak sanggup melihat walau mata tak mungkin terpejam...'tak mampu berjalan walau kaki harus melangkah..
Namun DIA beranjak merengkuh asa memberi arti, buluh terkulai tak dipatahkanNya.
Pandang harapan tanda kemuliaan, 'sana kutaruh doa dan raga
iman berdiri tanpa retorika kala realita menyentuh hati sang Kuasa!'
Mari kita Ber-JUANG! Jujurlah – Usahakanlah – Arahkanlah – Nantikanlah – Gunakanlah!
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H