‘Selamat ulang tahun, Joy..!’ – kala refleksi hadir seiring himpitan menantang di tangga kehidupan!
Siapa yang tidak pernah mengalami kegagalan. Siapa yang tidak pernah berada di titik nadir terendah dalam hidup? Steve Jobs, pendiri Apple inc yang tersohor itu? Atau Abraham Lincoln, presiden Amerika ke-16 yang berulang kali gagal. Atau seorang Joni Eareckson Tada yang lumpuh dari leher hingga kakinya? Atau mungkin Nick Vujiciv yang terlahir dalam kegagalan dan di usia 8 tahun hendak mengakhiri hidupnya? Atau Edy Johan yang mengalami sakit polio sejak usia 10 bulan sehingga kehilangan kedua kakinya.
Kita bisa menambahkan lagi banyak orang lainnya… atau bahkan seorang yang tak pernah dikenal dan terkenal. Seorang biasa. Seorang seperti anda dan saya. Mungkin penderitaan itu terjadi karena keterbatasan organ tubuh, mungkin juga karena kegagalan, atau tekanan ekonomi dan banyak lainnya. Tapi saya yakin kita semua mengalami tekanan dan penderitaan dalam hidup. Maka di hari bersejarah ini saya rindu berbagi agar kita tetap ber”J-U-A-N-G" dalam hidup..
J – Jujurlah!
Jujur? Mungkin anda bertanya apa hubungan kejujuran dengan penderitaan? Ya! Kejujuran adalah kunci pertama. Seringkali kita mencoba menipu diri kita sendiri dengan apa yang telah atau sedang terjadi. Kalimat-kalimat motivasi bukan menyelesaikan masalah anda. Itu hanya sedang membawa anda dalam sebuah mimpi ditengah-tengah kegelisahan tidur anda.
‘Tidak apa. Selalu ada kebaikan di tengah kejadian ini…’ ‘Coba kita ingat apa makna dari penderitaan ini..’ Bahkan beberapa mengutipnya dengan kalimat rohani seperti: ‘Tuhan pasti punya maksud yang baik..Tuhan turut bekerja dalam semua kejadian ini’, ‘Tuhan lebih besar dari masalahku..’ dan lain sebagainya.
Benar! Saya bukan tidak percaya jika Tuhan ada di semua proses hidup yang terjadi. Namun perlu kita ingat. Bahwa masalah yang kita hadapi tidak serta merta selesai hanya dengan memahami bahwa Tuhan sedang bekerja. Pertama kita perlu jujur kepada diri sendiri dan kepada Tuhan bahwa apa yang kita alami ini adalah proses yang sulit dan tidak mudah.
Anda harus jujur mengakui jika kita memang sudah tidak mampu untuk mengatasinya. Saya harus jujur bahwa masalah ini nyata dan saya membutuhkan Tuhan sekaligus harus berusaha untuk mengatasinya. Anda tidak mungkin bisa berdamai dengan penderitaan saat anda mencoba melawan penderitaan dan tekanan hidup dengan membohongi diri anda sendiri dengan apa yang sedang terjadi.
‘We are nothing when we are truly realize that God is everything!’
U – Usahakanlah!
Usahakanlah untuk melompat lebih tinggi. Pernahkah anda melihat pertandingan lompat galah? Sebuah olahraga yang membutuhkan jarak lari yang cukup untuk dapat melompati sebuah rintangan. Seseorang harus mundur lebih jauh agar memperoleh kesempatan lebih baik untuk melompat.
Dalam pekerjaan yang saya tekuni saat ini, melanjutkan study adalah salah satu tahapan yang harus dilalui untuk memaksimalkan fungsi tugas saya. Tahun depan adalah tahun terbaik. Namun tak disangka. Saya jatuh sakit. Dan membutuhkan perawatan yang cukup lama untuk memulihkan kondisi fisik saya. Padahal sudah hampir 2 tahun kami sekeluarga menyiapkan segalanya untuk sekolah lanjut ini. Awalnya saya kecewa. Sudah banyak pengorbanan dalam persiapan ini. Hingga akhirnya saya sadar bahwa Tuhan ingin saya untuk ‘mundur’ agar dapat melihat jarak yang cukup untuk saya dapat melompat lebih tinggi.