Mohon tunggu...
Marie JovanneyLourdes
Marie JovanneyLourdes Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

usia 18 tahun

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Romantisme Semesta dalam Gulitanya Malam: Resensi Novel "Anak Perawan di Sarang Penyamun"

1 Oktober 2021   20:43 Diperbarui: 1 Oktober 2021   20:46 1521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Latar yang terdapat dalam cerita ini sendiri memiliki beberapa lokasi, yaitu di hutan, Kota Pagar Alam dan Lembah Endikat.

Untuk latar waktu yang kerap digunakan adalah pada saat malam hari. Suasana yang dibangun dalam cerita ini pun berisi ketegangan pada awal cerita dan ditutup dengan romansa pada akhir cerita.

Jika dilihat dari sisi estetikanya, buku ini memiliki sampul yang menarik karena ilustrasinya dapat dengan jelas menggambarkan judul novelnya. 

Penggunaan bahasanya sendiri juga mudah dimengerti karena diksi yang digunakan masih tergolong umum tapi mampu disajikan dengan luas. Penyusunan kalimatnya juga indah, dihiasi dengan kata-kata romantis yang dipenuhi majas dan prosa khas tahun 1940-an. Selain itu, konflik yang disajikan juga tidak terlalu rumit, tapi suasana yang ingin dihadirkan penulis berhasil sampai ke pembaca.

Namun di sisi lain, gaya penuturan cerita yang relatif minim dialog antar tokohnya membuat perwatakan setiap tokoh terasa mengambang. Lain daripada itu, penggambaran detail cerita juga terkadang disampaikan terlalu berbelit sehingga rumit untuk dipahami. 

Ada beberapa bagian cerita tertentu yang diceritakan dalam porsi yang terlalu banyak sehingga menjadi sedikit membosankan. Untuk yang terakhir, inti konflik cerita cenderung singkat, penulis lebih banyak menuangkan tulisannya pada latar tempat atau suasana hati tokoh.

Banyak nilai kehidupan yang dapat diambil dari cerita ini. 

Salah satunya adalah kita harus percaya bahwa setiap orang bisa berubah asal memiliki keinginan. Sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan, kita harus dapat memaafkan mereka yang memiliki salah terhadap kita. Sebab, semua orang berhak untuk mendapatkan kesempatan kedua. 

Buku ini sendiri sangat cocok untuk dibaca oleh remaja terutama yang berusia 14 tahun ke atas karena memiliki banyak pesan moral kehidupan dan percintaan yang ingin disampaikan. 

Sebab tidak seperti judulnya yang terkesan berbau hal-hal dewasa, buku ini jauh dari itu. Inilah yang membuat novel ini unik, penuturan bahasanya mampu mengalirkan keindahan romantisme tanpa perlu menyebutkan kata cinta itu sendiri, apalagi dalam konteks eksplisit.

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun