3.Gangguan tidur REM: Pola tidur yang tidak teratur, termasuk meningkatnya frekuensi mimpi buruk.
Masalah tidur ini dapat mengganggu keseimbangan hormon serta neurotransmitter di otak, yang pada akhirnya dapat memperparah gejala depresi.
Pengaruh Depresi terhadap Pola Tidur
Depresi dapat memengaruhi sistem saraf pusat dan produksi hormon seperti melatonin serta kortisol, yang berperan dalam mengatur siklus tidur. Anak yang mengalami tekanan emosional atau stres cenderung memiliki kadar kortisol yang lebih tinggi, yang dapat menyebabkan kesulitan tidur atau tidur yang tidak berkualitas.
Selain itu, perasaan cemas dan sedih yang dialami anak dengan depresi sering kali membuat mereka sulit merasa rileks, sehingga menghambat mereka untuk mencapai tidur yang nyenyak. Hal ini menyebabkan siklus kurang tidur yang dapat memperburuk kondisi emosional dan mental mereka.
Dampak Kurang Tidur terhadap Kesehatan Mental Anak
Kurangnya waktu tidur dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko gangguan emosional dan kognitif pada anak. Beberapa efek negatifnya meliputi:
 *Menurunnya tingkat konsentrasi dan performa akademik
 *Meningkatnya kemungkinan mengalami gangguan kecemasan
 *Kesulitan dalam mengelola emosi
 *Meningkatnya kecenderungan perilaku impulsif atau agresif