Permen jeli merupakan salah satu makanan ringan yang disukai oleh berbagai golongan umur, terkhusus anak anak. Umumnya, permen jeli yang beredar di pasaran mengandung sukrosa yang tinggi dan bahan tambahan pangan lainnya yang menyebabkan permen jeli menjadi kurang sehat untuk dikonsumsi.Â
Konsumsi permen jeli berlebih dapat menyebabkan obesitas, diabetes, sakit gigi, dan sebagainya. Akan tetapi, tahukah Anda? Permen jeli yang kurang sehat tersebut dapat disulap menjadi permen jeli yang lebih menyehatkan dengan penambahan komponen kaya akan senyawa bioaktif seperti kunyit dan buah naga. Penasaran mengenai pembuatan permen jeli dari kunyit dan buah naga ini? Yuk simak artikel ini!
Sebelumnya, yuk kita mengenali terlebih dahulu apa itu permen jeli? Permen jeli adalah permen yang dibuat dari campuran sari buah-buahan, bahan pembentuk gel, dan seringkali ditambahkan essens dengan tujuan untuk meningkatkan rasa, memperbaiki bentuk fisik supaya menjadi jernih dan transparan, serta bertekstur kenyal. Permen jeli dapat terbentuk oleh adanya bahan pembentuk gel (Hamka 2020). Â
Permen jeli dapat ditambahkan beberapa bahan tambahan seperti jamu dan herba. Salah satunya adalah kunyit. Kunyit merupakan rimpang berwarna kuning yang dahulu digunakan dalam pengobatan tradisional seperti jantung berdebar, hipertensi, dan gangguan sirkulasi darah. Kunyit juga dahulu dianggap sebagai bahan antibiotik yang digunakan dalam memudahkan proses pencernaan manusia.Â
Di negara India, kunyit ini sering digunakan juga untuk mengobati penyakit yang berkaitan dengan empedu, batuk, diabetes, reumatik, penyakit hepaitik, sinusitis, dan sebagainya. Di daerah China, kunyit ini juga seringkali dimanfaatkan untuk terapi penyakit perut dan penyakit kuning (Siregar 2021).
Kunyit dapat berwarna kuning oleh adanya senyawa bioaktif, yaitu kurkumminoid yang tersusun atas 75 -- 81% kurkumin, 15 -- 19% demethocyxurxumin, dan 2,2 -- 6,6% bisdemethoxycurcumin. Senyawa kurkumin inilah yang dapat memberikan berbagai aktivitas biologis bagi kesehatan, seperti antiradang, antibakteri, antivirus, antijamur, antioksidan, penyembuhan luka, dan sebagainya.Â
Kurkumin juga dapat menjadi obat yang ampuh bagi penyakit inflamasi termaksud asma oleh adanya mekanisme kurkumin dalam memodulasi respon inflamasi dan pelepasa sitokin dengan cara menekan aktivasi faktor nuklir kappa-B dengan cara menghambat fosforilasi dan degradasi NF inhibitor alpha dan blokase fosforilasi kinase. Selain kurkumin, kunyit juga memiliki kandungan seperti lemak, serat, vitamin, protein, mineral, dan karbohidrat (Siregar 2021).
Selain kunyit, buah naga juga dapat diaplikasikan dalam pembuatan permen jeli. Umumnya, buah naga merupakan buah yang mudah rusak apabila tidak segera diolah pada saat musimnya melimpah di pasaran.Â
Dengan demikian, banyak upaya yang dilakukan untuk mengolah buah naga ini. Salah satunya adalah mengaplikasikan sari buah naga dalam permen jeli. Buah naga merupakan buah dengan kulit berwarna merah dan daging yang umumnya berwarna merah keunguan. Buah naga segar mengandung kadar air yang cukup tinggi, yaitu sekitar 90%.Â
Oleh karena kadar airnya yang tinggi, buah naga dapat diesktrak dengan mudah menjadi sari buah yang dapat diaplikasikan terhadap berbagai jenis pangan, salah satunya adalah permen jeli. Buah naga merah memiliki rasa yang manis.Â
Setiap 100 g buah naga memiliki kandungan 82,5 - 83 g air, 0,21 -- 0,61 g lemak, 0,15 - 0,22 g protein, 0,7 -- 0,9 g serat, 0,005 - 0,01 mg karoten, 6,3 -- 8,8 mg kalsium, 30,2 - 31,6 mg fosfor, 0,55 -- 0,65 mg besi, 13 - 18 briks kadar gula, 11,5 g karbohidrat, 60,4 mg magnesium erta vitamin B1, B2 dan vitamin C.Â
Selain itu, buah naga juga memiliki kandungan antioksidan (asam askorbat, beta karoten, dan antosianin), serta serat pangan berupa pektin (Susanty & Sampepana 2017).Â
Secara umum, buah naga memiliki beberapa manfaat seperti berperan sebagai antikanker dan antioksidan, menyembuhkan rematik dan asam urat, mengontrol kadar gula darah, meningkatkan kesehatan mata, melancarkan pencernaan dan mencegah konstipasi, melindungi kesehatan mulut, mengurangi kolesterol, mencegah pendarahan, menguatkan tulang, mencegah kanker usus, dan sebagainya (Hendarto 2019).
Bagaimana? Banyak sekali bukan manfaat yang dapat kita peroleh dari mengonsumsi buah naga dan kunyit? Selanjutnya, yuk membuat permen jeli dari kedua ekstrak herba tersebut!
Sebelum membuat, siapkan bahan dan alat yang dibutuhkan. Bahan-bahannya adalah ekstrak kunyit dan buah naga, gelatin, gula pasir, sirup jagung, asam sitrat dan air minum. Alat yang digunakan adalah neraca, saringan, wadah, termometer, kompor, cetakan silikon permen, dan pengaduk.
Berikut ini adalah cara pembuatannya. Pertama, kita perlu membuat tiga jenis larutan, yaitu A, B, dan C. Larutan A dibuat dengan melarutkan 10 g gelatin dalam 20 mL air panas. Larutan B terdiri atas 25 g gula pasir dan 40 g glukosa yang dilarutkan dalam 22,5 mL air panas.
Kemudian, larutan B perlu dimasak hingga larut dan larutan A dituang ke dalam larutan B lalu diaduk hingga suhu 120C. Setelah itu, larutan didinginkan hingga mencapai suhu 100C. Terakhir, tambahkan larutan C dan aduk hingga rata hingga larutan siap dituang ke dalam cetakan permen jeli.
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, permen jeli kunyit memberikan warna kuning terang, rasa kunyit yang kuat dan menutupi rasa asam dari asam sitrat. Permen jeli dengan campuran ekstrak buah naga justru memberikan rasa asam yang kuat dari asam sitrat dan menutupi rasa buah naga. Permen jeli ekstrak buah naga bertekstur kenyal, berwarna merah terang, dan aroma buah naga.
Meskipun belum dikomersialkan di pasaran, sebelumnya telah ada pula beberapa penelitian yang membuat permen jeli buah naga dan kunyit ini. Salah satunya adalah permen jeli buah naga pada penelitian Hamka et al. (2020).Â
Permen jeli buah naga tersebut mengandung kadar air pada kisaran 4,78 -- 6,61% sehingga masih memenuhi SNI-357-2-2008, yaitu kadar air maksimal adalah 20%. Kadar abu permen jeli buah naga juga masih sesuai dengan DNI, yaitu maks. 3%. Hasil uji sensori terhadap permen jeli buah naga tersebut juga disukai oleh responden dalam aspek aroma, warna, rasa, dan tekstur.Â
Dalam pembuatan permen jeli, buah naga menjadi salah satu sari buah potensial dengan kandungan yang kaya akan nutrisi seperti 9,4 mg vitamin C, serat, kalsium, magnesium, dan fosfor. Buah naga juga memiliki warna yang cerah sehingga permen jeli buah naga tidak perlu lagi ditambahkan pewarna sintetik (Murnaningsih et al. 2020). Penelitian yang dilakukan oleh Murnaningsih et al. (2020) mengembangkan permen buah naga merah dengan fortifikasi rumput laut.
 Selain itu, permen jeli ekstrak kunyit juga telah dikembangkan dalam beberapa penelitian. Salah satunya adalah permen jeli ekstrak kunyit pada penelitian Syafutri et al. (2010).
Ekstrak kunyit dalam permen jeli tersebut ternyata dapat meningkatkan kadar air permen jeli dan kadar air tersebut terikat dalam bahan yang memiliki gugus hidroksil seperti gula. Umumnya, kadar air dalam kunyit adalah sekitar 11% - 20%. Penambahan ekstrak kunyit dalam permen jeli juga dapat meningkatkan aktivitas antioksidan.Â
Hal tersebut berkaitan dengan kandungan aktivitas antioksidan pada kunyit sejalan dengan kadar kurkumin yang berkisar 50% - 60% pada rimpang kunyit segar. Selain memberikan efek kesehatan, penambahan ekstrak kunyit juga mampu meningkatkan kualitas warna permen jeli menjadi lebih disukai oleh responden.Â
Permen jeli dengan penambahan kunyit juga dapat meningkatkan aroma permen jeli menjadi lebih menyengat. Hal tersebut disebabkan oleh keberadaan minyak tumerin sebagai salah satu jenis minyak atsiri pemberi aroma harum dan rasa khas pada kunyit (Syafutri et al. 2010).
Ternyata, permen jeli yang umumnya berbahaya apabila dikonsumsi terlalu banyak juga dapat memberikan efek kesehatan apabila diformulasikan dengan herba dan sari buah seperti kunyit dan buah naga.Â
Cara pembuatannya juga cukup mudah sehingga dapat kita aplikasikan secara mandiri di rumah. Bahkan, pembuatan permen jeli dari bahan herba dan sari buah seperti ini dapat menjadi peluang bisnis. Tunggu apa lagi? Yuk, make your own gummy!
Ditulis oleh:
-Jovita Aurelia, Prodi Teknologi Pangan, Fakultas Teknobiologi
-Lawrence Melvin Tjahjadi, Prodi Bioteknologi, Fakultas Teknobiologi
Daftar Pustaka
Hamka, Nurita, Marwati, Nurmarini E. 2020. Sifat kimia dan organoleptik permen jelly buah naga (Hylocereus polyrhizus) dengan penambahan karagenan sebagai gelling agent. Buletin LOUPE. 16(1):8 -- 13.
Hendarto D. 2019. Khasiat ampuh buah naga dan delima. Jakarta (ID): Laksana.
Murnaningsih, Naiu AS, Yusuf N. 2020. Karakteristik mutu permenn buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) yang difortifikasi rumput laut (Kappaphycus alvarezii). Jambura Fish Processing Journal. 2(1): 12 -- 20.
Syafutri MI, Lidiasari E, Indawan H. 2010. Karakteristik permen jelly timun suri (Cucumis melo L.) dengan penambahan sorbitol dan ekstrak kunyit (Curcuma domestika Val.). Jurnal Gizi dan Pangan. 5(2): 78 -- 86.
Siregar RS. 2021. Tanaman obat. Medan (ID): UMSU.
Susanty A, Sampepana E. 2017. Pengaruh masa simpan buah terhadap kualitas sari buah naga merah (Hylocereus polyrhizus). Jurnal Riset Teknologi Industri. 11(2): 76 -- 82.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H