Dalam studi, filsafat mempelajari eksistensi, pengetahuan, nilai, pikian dan bahasa.Â
Dalam arti tertentu, kita dapat mengatakan bahwa filsafat sendiri merupakan sebuah eksplorasi atas pertanyaan-pertanyaan besar dalam kehidupan. Filsafat membantu kita sebagai sebuah disiplin dalam sebuah perjumpaan di lapangan ilmu lain dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Filsafat punya pengaruh yang signifikan dalam berbagai area kehidupan dan lintas profesi, seperti kesenian, sains dan juga politik. Berikut ini adalah dua poin penting kekuatan filsafat di masa kini:
- Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menuntut manusia supaya dapat merefleksikan diri. Posisi manusia dengan kapasistas sebagai makhluk yang berakal budi seharusnya menumbuhkan kesadaran agar terus mengenal dan dan menjelajahi lautan perkembangan ilmiah untuk mencapai kebenaran. Kebenaran itu adalah sesuatu yang selalu dipikirkan tanpa peduli ia akan berhenti di mana, dan kapan ia akan selesai dibahas. Maksudya ialah keterampilan berpikir kritis untuk menanggapi arus transformasi dan perkembangan dunia sangatlah dibutuhkan, dan filsafat membantu manusia untuk menanggapi hal ini. Berbekal keterampilan berpikir kritis, manusia dapat bertindak secara bijaksana dan mampu berdiri menghadapi semarak dunia dengan ragam perkembangan yang semakin tajam.
- Kemampuan adaptasi. Filsafat tidak dapat dipahami secara terbatas pada teori-teori atau konsep-konsep yang abstrak ataupun sekadar ide, tetapi flsafat berperan mengangkat disiplin ilmu menjadi lebih mandiri. Dalam arti tertentu, transformasi yang dialami oleh ilmu pengetahuan dan teknologi melalui bantuan filsafat dapat diubah menjadi sesuatu yang dapat dipahami secara lebih mendalam. Filsafat juga mendorong kita untuk melihat berbagai kemungkinan arah dalam transformasi itu. Secara sederhana, filsafat mampu menanggapi arus perubahan dalam zaman ini, dan fleksibel terhadap tantangan baru dan mampu beradaptasi untuk kemajuan umat manusia di tengah arus transformasi. Persoalan-persoalan baru yang dihadapi manusia sekarang dapat dipertanggungjawabkan dengan perspektif filosofis dari cabang ilmunya sendiri: misalnya membantu memahami dampak sosial dan moral dari kecerdasan buatan dengan pendekatan etika.
Pada akhirnya, kita harus mengakui bahwa transformasi digital dan perkembangan teknologi telah merubah tatanan hidup masyarakat dari berbagai aspek: sosial, ekonomi, budaya menjadi sebuah terapan yang praktis dan sangat membantu manusia dalam menghadapi tantangan zaman.Â
Fenomena ini secara tidak langsung telah merubah perspektif masyarakat terhadap filsafat bahwa filsafat terlalu sepele dan rumit, bahkan filsafat dianggap kurang signifikan dan terabaikan.Â
Anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Sebaliknya, kita mampu melihat relevansi filsafat, bahkan betapa vitalnya filsafat yang tetap berdiri tegak dalam menghadapi tantangan zaman dan tidak pernah berhenti menjawab persoalan manusia.Â
Dalam arti tertentu, filsafat tidak pernah berhenti menempatkan dirinya untuk tetap terlibat dalam sebuah sumpansi memahami dunia dengan sebuah tujuan utama: kesejahteraan umat manusia. "Kita tidak berpikir untuk memecahkan masalah, tetapi untuk menemukan pertanyaan yang paling tepat yang dapat mengungkap esensi dari masalah tersebut." (Martin Heidegger)***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H