Mohon tunggu...
Gregory Josh Adrianto
Gregory Josh Adrianto Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMA Kolese Kanisius, Anggota ADK (Anak Desain Kanisius), Pengguna Aktif KRL

Desain menjadi bagian dari hidup saya, tidak luput dengan dunia K-POP yang kian mewarnai hidup saya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Dilema Impor Kereta Bekas dan Kemandirian Industri Perkeretaapian Nasional

30 Maret 2023   20:25 Diperbarui: 1 April 2023   05:00 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antrean Panjang Stasiun Manggarai. | Foto: KOMPAS.com/Muhammad Isa Bustomi

Apa yang menjadi keberatan KCI adalah harga kereta PT. INKA yang terlalu mahal dan pengerjaan yang terlalu lama. Adapun untuk biaya yang harus dikeluarkan, untuk pembelian 10 train set (rangkaian) KRL bekas adalah sebesar Rp 150 miliar. 

Sedangkan, untuk pembelian 16 train set baru dari PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA hampir Rp 4 triliun. 

Perbandingan yang terlalu jomplang ini menjadi pertimbangan tersendiri terlebih urgensi yang lebih penting adalah memenuhi kebutuhan KRL dan butuh pemenuhan yang cepat. 

Sayangnya pemenuhan KRL sesuai kereta yang dinonaktifkan tidak akan terselesaikan dalam tahun ini oleh PT. INKA.

Adapun solusi yang dapat dilakukan adalah penyelesaian secara bersama. Solusi yang diberikan mendukung permasalahan di bidang kebutuhan transportasi nasional sekaligus peningkatan industri perkeretaapian nasional. 

Pergantian rangkaian sesuai dengan rangkaian yang dinonaktifkan, dapat dibuat secara selang seling. 

Untuk tahun ini dengan total 10 rangkaian dapat dibuat 8 rangkaian impor dari Jepang dan PT. INKA diberikan kesempatan untuk memproduksi 2 rangkaian sisanya yang dibutuhkan. Adapun solusi ini dapat menjawab permasalahan yang telah ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun