Mohon tunggu...
Joseph Nicolas Ope Lasaren
Joseph Nicolas Ope Lasaren Mohon Tunggu... Duta Besar - Siswa

CS 112

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Setitik Tangis

23 Maret 2024   09:48 Diperbarui: 23 Maret 2024   09:50 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Baiklah akan saya buka demi memecahkan masalah tangisan ini", Udin akhirnya membuka dengan kunci sudah diambilnya

"Mari masuk", ujar jackson dengan mengajak Udin dan Kepala desa

Saat mereka masuk bau ruangan tersebut sangatlah busuk dan ruangan tersebut sangatlah kecil dan kotor dan ketika mereka menginjak lantai dasarnya serta menyalakan lampunya. Mereka sangat terkejut dan terheran-heran karena di dalam ruangan tersebut ada tubuh manusia dengan keadaan sudah meninggal karena terbunuh dan tersebut kehilangan kaki dua-dua nya dan telinga kanan-kiri yang sudah dipotong. Tanpa berlama-lama dan mereka akhirnya membawa mayat itu dan memanggil petugas dari rumah sakit untuk menguburkan mayat tersebut agar mayat tersebut mendapat tempat yang layak. Setelah kejadian kemarin akhirnya Kepala desa dan Udin berterimakasih kepada Jackson karena sudah berkenan membantu memecahkan masalah ini. Berbulan-bulan suara tangisan itu akhirnya hilang dan warga setempat sudah bahagia dan rumah Udin dibongkar dan membangun kembali rumah tersebut dengan sederhana dan Udin serta warga tetap hidup nyaman dan bahagia. Si Tamu tak diundang telah pergi untuk selama-lamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun