Mohon tunggu...
Mawar Hitam
Mawar Hitam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pujangga dari Tepi Danau Sentani

Jika Tidak Bisa Menjadi yang Terbaik, Jadilah yang Berbeda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Reuni Tak Terduga di Dunia Maya

8 Juli 2024   00:30 Diperbarui: 8 Juli 2024   00:31 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pixabay.com

Dunia Topan serasa berhenti berputar. Ia terdiam, tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Apakah ini mimpi atau kenyataan? Mungkinkah Marnie, gadis yang selama ini dirindukannya, ada di sini, di dunia virtual yang sama?

Topan tak mampu berkata apa-apa, hanya diam mencerna kata-kata Marnie. Pertanyaan berkecamuk di benaknya. Marnie, benarkah ini kau?

Di saat yang sama, teriakan teman-temannya di Malaysia membangunkannya dari lamunan. Musuh akan menyerang! Topan tersadar, masih dalam permainan. Dengan panik, ia kembali fokus pada layar, namun kata-kata Marnie masih terngiang di telinganya.

Sambil bermain, Topan memberanikan diri untuk bertanya, "Marnie, apa betul itu kau?" Pertanyaan itu keluar dengan perasaan bersalah dan malu. Bagaimana bisa ia melupakan suara perempuan yang begitu digemarinya dan dirindukannya?

"Ini aku, apa kau telah melupakanku?" tanya Marnie dengan nada kesal.

"Tidak Marnie, tidak mungkin aku melupakanmu. Aku hanya tidak percaya ini kau. Suaramu juga sudah berubah dengan sebelumnya," kata Topan mencoba menjelaskan.

Seolah tak ingin menunda lebih lama, Topan spontan menyampaikan perasaannya, "Aku telah lama mencarimu Marnie, bahkan malam ini sebelum aku bermain game, aku mencoba mencarimu ke seluruh media sosial, tapi tidak menemukanmu. Aku merindukan semua yang pernah ada waktu SMP. Aku merindukan suaramu dan tingkah lakumu. Dan hari ini aku tidak percaya akan mendengar lagi suaramu dan bertemu denganmu di dalam game."

"Benarkah kau merindukanku? Aku selama ini juga penasaran di mana kau sekarang. Aku bermain game karena aku berpikir akan menemui di dalam game. Kau kan penggila game online, jadi aku yakin pasti menemukanmu. Dan sekarang setelah satu tahun bermain game, aku berhasil menemukanmu sekarang," kata Marnie.

Kata-katanya bagaikan musik di telinga Topan. Pikirannya melayang-layang, membayangkan wajah Marnie yang dulu ceria dan selalu menemani hari-harinya di SMP.

Tanpa disangka, mereka berhasil memenangkan permainan. Perasaan bahagia bercampur aduk dengan rasa penasaran. Topan ingin segera berbicara lebih banyak dengan Marnie.

Sebelum keluar dari permainan, Marnie memberikan nomor teleponnya dan menyuruh Topan untuk segera menghubunginya. Topan tak sabar untuk mendengar suaranya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun