Tugas memberikan pemahaman, saat ini sudah bisa dikerjakan oleh teknologi mesin pencari seperti google. Dengan kemampuan literasi digital yang cukup baik, seorang siswa akan bisa menyerap informasi sebanyak-banyak melalui perangkat teknologi digital.
Apalagi jika proses pembelajaran hanya mengandalkan pada literasi membaca buku, hal ini sudah semakin tidak relevan lagi untuk dilakukan. Sumber pengetahuan dan informasi tidak hanya dapat diperoleh melalui buku yang berbentuk fisik tetapi telah melimpah secara digital sehingga adalah suatu keharusan untuk mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran.
Dengan mengakses teknologi digital, guru dan siswa dapat melihat seluruh dunia dari dalam kelas melalui layar komputer. Tidak hanya itu, dari dalam kelas, guru dan siswa juga dapat terhubung, berkomunikasi dan berkolaborasi dengan guru dan siswa lain dari berbagai belahan dunia.
Apa yang dilakukan oleh Kemdikbud dengan membuat Akun Pembelajaran merupakan langkah awal yang baik untuk tetap mengakrabkan teknologi dengan proses pembelajaran.
Jika selama ini, kita memandang teknologi hanya sebagai alternatif media pembelajaran karena pandemi covid-19 memaksa sekolah tidak bisa melakukan pembelajaran tatap muka, maka kelak teknologi akan menjadi alat penting dan utama dalam proses pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H