Termasuk soal ketersediaan jaringan internet yang stabil. Meskipun sekolah kami berada di pusat ibukota provinsi Riau, namun siswa-siswa datang dari berbagai daerah di seluruh Riau.
Tak sedikit pula yang berasal dari daerah-daerah dengan kualitas jaringan tidak memadai. Maka PJJ dengan pemanfaatan internet menjadi sangat tidak efektif. Banyak siswa yang akhirnya tidak dapat mengikuti proses pembelajaran dengan maksimal.
Soal ketersediaan paket internet, Pemerintah akhirnya memberikan solusi. Mulai tahun ajaran baru, Pemerintah memberikan bantuan internet gratis bagi seluruh peserta didik dan guru. Bantuan ini sangat membantu, keluhan soal internet pun teratasi sehingga pembelajaran secara online sangat mungkin dilaksanakan.
Dari sisi guru, muncul masalah soal kemampuan dan keterampilan mengaplikasikan platform digital dalam pembelajaran. Guru tidak mendapat bekal apapun dan sangat minim soal pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan.
Namun, guru tak berpangku tangan dengan kendala ini. Sebagian besar guru secara mandiri memperlengkapi diri untuk belajar dan berlatih menguasai perangkat dan aplikasi digital.
Beberapa guru yang lebih kreatif, mampu belajar sendiri dan kemudian berbagi pengalaman dengan rekan guru lainnya. Saya termasuk yang cukup beruntung waktu itu, pemahaman awal yang saya miliki cukup baik ditambah kesempatan mengikuti pelatihan dari LPMP Riau, menambah pemahaman dan keterampilan saya dalam menggunakan perangkat digital untuk keperluan PJJ.
Untuk meningkatkan interaksi dengan siswa, saya pun membuat kelas virtual dengan Google Classroom. Seluruh modul, video pembelajaran dan tugas-tugas sebagai tagihan disampaikan di Google Classroom.
Namun, berselang beberapa lama pelaksanaan PJJ, anak-anak mulai jenuh karena tidak pernah bertatap muka secara langsung dengan guru. Akhirnya saya belajar menggunakan Google Meet atau Zoom untuk keperluan pembelajaran sinkron.
Bersyukur kemudian saya juga berkesempatan mengikuti program Guru Belajar seri Masa Pandemi Covid-19 dari Kemendikbud. Program ini telah makin menyempurnakan pemahaman saya untuk melaksanakan PJJ lebih efektif.
Dalam program Guru Belajar, saya belajar pentingnya melakukan asesmen diagnosis awal terhadap peserta didik. Diagnosis awal ini bermanfaat bagi saya sebagai guru untuk mengetahui kondisi awal peserta didik terkait kemampuan kognitif maupun non kognitif. Dengan melakukan asesmen diagnosis awal, saya bisa mempersiapkan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.