Sebenarnya, apa itu pendidikan seks?
Memberikan pendidikan seks pada anak bertujuan agar anak mengerti tentang arti, fungsi dan tujuan seks sehingga anak dapat menjaga hidup dan menyalurkan seks dengan baik, benar dan legal.
Jadi sebenarnya, pendidikan seks berbicara tentang anatomi tubuh dan bahaya seks bebas itu sendiri.
Anak perlu mengenali anatomi tubuhnya dengan baik sedini mungkin. Misalnya tekait pertumbuhan rambut pada tubuh, orangtua harus dapat memberikan penjelasan terkait ini sehingga anak tidak mencari tahu dari luar.
Anak-anak tertentu terkadang punya rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Jika orangtua biasa mandi bersama dengan anak, maka mereka mungkin saja akan bertanya kenapa tubuh mereka yang kecil berbeda dengan orangtuanya.
Jika rasa penasaran anak disampaikan dengan mengajukan pertanyaan, maka orangtua harus segera memberikan pendidikan seks tentang hal itu. Jangan pernah sekali-kali mengatakan, " kamu masih sangat kecil, nanti saja kalau sudah besar baru mama atau papa jelaskan soal itu".
Untuk anak-anak tertentu, pernyataan orangtua yang demikian mungkin bisa mereda rasa penasaran mereka. Tetapi bagaimana jika rasa ingin tahu anak sangat besar? Maka mungkin saja akan tersimpan fantasi tertentu dipikiran mereka sampai rasa penasaran itu terjawab.
Selain soal anatomi tubuh, pendidikan seks juga soal etika dan moral dalam kehidupan sehari-hari.
Anak-anak harus diajarkan soal rasa malu sejak dini. Misalnya anak yang setelah mandi langsung keluar kamar mandi tanpa menggunakan handuk atau pakaian, maka orangtua harus memberikan pendidikan soal menjaga bagian tubuh tertentu tetap tertutup.
Ini mungkin hal sederhana yang terkadang sering diabaikan oleh orangtua. Tanpa disadari, anak-anak tidak akan memiliki kebiasaan yang baik sejak dini soal menjaga dan melindungi bagian tubuhnya yang paling sensitif.
Lalu, sejak kapan seharusnya orangtua memberikan pendidikan seks pada anak?