Madu asli sebenarnya juga mengandung kalori, sama halnya dengan gula. Bedanya, kalori yang terkandung dalam madu asli akan lambat diolah dalam tubuh sehingga aman untuk kesehatan. Jangka panjang, selain dapat menimbulkan kadar gula darah meningkat, juga dapat memicu penyakit jantung.
Belum lagi jika dilihat dari aspek higienitas atau kebersihan proses produksi. Pengolahan madu palsu yang tidak mendapat sertifikasi baik dari BPOM maupun PIRT, tentu tidak ada yang dapat menjamin hasil olahan madu palsu itu tidak mengandung bakteri atau mikrobiologi lainnya.
Kandungan bakteri atau mikrobiologi yang muncul karena proses pengolahan yang tidak terstandar, akan berpotensi menimbulkan keracunan jika dikonsumsi. Bahkan lebih fatal dapat memicu timbulnya penyakit lainnya hingga dapat berakibat kematian.
Sebenarnya, bagaimana membedakan madu asli dan madu palsu?
Beberapa informasi yang sering kita dengarkan dari medsos atau pembicaraan dari mulut ke mulut menyebutkan jika madu asli tidak akan dikerumuni oleh semut. Namun benarkah hal ini?
Pada dasarnya, madu asli juga mengandung gula yang menyebabkan rasa manis pada madu. Kandungan gula inilah yang menyebabkan madu asli pasti juga akan didatangi oleh semut. Jadi, ciri-ciri bahwa madu asli tidak akan dikerumuni oleh semut sebenarnya dapat ditolak dengan alasan ini.
Selain itu, beberapa juga menyebutkan bahwa untuk menguji madu asli atau palsu adalah dengan memasukkannya dalam lemari pendingin atau kulkas. Disebutkan, jika madu membeku, maka bisa dipastikan itu madu palsu.
Namun benarkah demikian? Asumsi ini pun sebenarnya tidak dapat diterima secara utuh kebenarannya.
Madu asli juga mengandung air dengan kadar tertentu, biasanya tidak lebih dari 20%. Kandungan air dalam madu inilah yang memungkinkan madu asli juga akan membeku jika diletakkan dalam suhu dingin seperti dalam kulkas.
Lalu, bagaimana agar kita tidak sampai mengkonsumsi madu palsu?
Saya dan keluarga sudah lama mengkonsumsi madu secara rutin. Bahkan, saya juga menjadi reseller madu asli hutan Riau.