Hari ini (11/11/2020), beredar pemberitaan seputar madu palsu di berbagai media digital maupun Televisi. Dikabarkan, polisi melakukan penggerebekan sebuah pabrik di Jakarta Barat yang diduga memproduksi madu banten palsu.
Ditempat kejadian perkara, diamankan 3 orang pelaku pembuat madu palsu. Bersama itu juga diamankan beberapa tong madu palsu yang telah diolah juga kemasan madu botolan yang siap diedarkan.
Prospek penjualan madu memang sedang sangat menjanjikan di masa pandemi Covid-19 ini. Banyak orang mencari dan mengkonsumsi madu sebagai suplemen alami untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar terhindar dari penularan virus corona.
Peluang ini pun dimanfaatkan oleh sejumlah orang-orang tak bertanggung jawab demi meraup untuk besar dalam waktu cepat. Salah satunya dengan membuat madu palsu seperti pemberitaan di atas.
Dari hasil investigasi polisi seperti yang diberitakan kompas.com, pelaku mengaku mampu meraup untung hingga 600 juta rupiah dalam satu kali produksi. Bisnis tipu-tipu yang sangat menggiurkan.
Nasib malang justru akan dialami para pembeli madu palsu ini. Alih-alih daya tahan tubuh meningkat dan terhindar dari penularan virus corona, mengkonsumsi madu palsu dapat berakibat fatal untuk kesehatan hingga dapat menyebabkan kematian jika dikonsumsi dalam jangkat waktu panjang.
Madu palsu yang sedang banyak menjadi perbincangan ini bukan sekedar madu campuran. Mengkonsumsi madu campuran saja rasanya sudah kesal bukan kepalang apalagi ini madu palsu, yang jelas-jelas tak ada kandungan madunya sama sekali.
Sebenarnya, apa kandungan madu palsu yang membuatnya sangat berbahaya untuk dikonsumsi? Dari pengakuan pembuat madu palsu, bahan utama yang digunakan adalah glukosa, fruktosa dan molases.
Molases adalah sejenis pewarna makanan buatan yang dibuat dari limbah tetes tebu. Molases biasanya juga digunakan untuk campuran pakan ternak, yang akan sangat berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia.
Glukosa dan fruktosa juga sangat tidak aman jika dikonsumsi dalam jangka lama. Timbunan gula dengan kadar tinggi dalam tubuh, akan menyebabkan penyakit diabetes yang justru akan menurunkan daya tahan tubuh.
Madu asli sebenarnya juga mengandung kalori, sama halnya dengan gula. Bedanya, kalori yang terkandung dalam madu asli akan lambat diolah dalam tubuh sehingga aman untuk kesehatan. Jangka panjang, selain dapat menimbulkan kadar gula darah meningkat, juga dapat memicu penyakit jantung.
Belum lagi jika dilihat dari aspek higienitas atau kebersihan proses produksi. Pengolahan madu palsu yang tidak mendapat sertifikasi baik dari BPOM maupun PIRT, tentu tidak ada yang dapat menjamin hasil olahan madu palsu itu tidak mengandung bakteri atau mikrobiologi lainnya.
Kandungan bakteri atau mikrobiologi yang muncul karena proses pengolahan yang tidak terstandar, akan berpotensi menimbulkan keracunan jika dikonsumsi. Bahkan lebih fatal dapat memicu timbulnya penyakit lainnya hingga dapat berakibat kematian.
Sebenarnya, bagaimana membedakan madu asli dan madu palsu?
Beberapa informasi yang sering kita dengarkan dari medsos atau pembicaraan dari mulut ke mulut menyebutkan jika madu asli tidak akan dikerumuni oleh semut. Namun benarkah hal ini?
Pada dasarnya, madu asli juga mengandung gula yang menyebabkan rasa manis pada madu. Kandungan gula inilah yang menyebabkan madu asli pasti juga akan didatangi oleh semut. Jadi, ciri-ciri bahwa madu asli tidak akan dikerumuni oleh semut sebenarnya dapat ditolak dengan alasan ini.
Selain itu, beberapa juga menyebutkan bahwa untuk menguji madu asli atau palsu adalah dengan memasukkannya dalam lemari pendingin atau kulkas. Disebutkan, jika madu membeku, maka bisa dipastikan itu madu palsu.
Namun benarkah demikian? Asumsi ini pun sebenarnya tidak dapat diterima secara utuh kebenarannya.
Madu asli juga mengandung air dengan kadar tertentu, biasanya tidak lebih dari 20%. Kandungan air dalam madu inilah yang memungkinkan madu asli juga akan membeku jika diletakkan dalam suhu dingin seperti dalam kulkas.
Lalu, bagaimana agar kita tidak sampai mengkonsumsi madu palsu?
Saya dan keluarga sudah lama mengkonsumsi madu secara rutin. Bahkan, saya juga menjadi reseller madu asli hutan Riau.
Saya memastikan madu yang saya konsumsi adalah madu asli bukan dari ciri-ciri seperti yang banyak dibicarakan di atas. Mengambil langsung madu dari pemanen madu hutan adalah salah satu cara saya meyakinkan diri untuk mendapatkan madu asli.
Hutan Riau memang dikenal dengan penghasil madu hutan alami. Banyak penjual madu, baik tangan pertama maupun para reseller biasanya datang langsung ke lokasi madu dihasilkan bahkan melihat langsung bagaimana proses panen madu dilakukan.
Karena itu, pastikan kita berlangganan dengan para penjual madu yang demikian. Apalagi jika kita mengenal dengan baik yang bersangkutan, akan memberikan keyakinan bahwa si penjual tidak mungkin melakukan pencampuran madu atau bahkan mengolah madu palsu sendiri.
Kemudian, harga jual madu juga perlu diperhatikan. Jangan sekali-kali mudah tergoda dengan murahnya harga madu. Para penghasil madu asli membuat patokan harga madu tertentu dengan pertimbangan madu asli secara alami dihasilkan oleh alam secara tefbatas dan tanpa rekayasa. Proses panen madu hutan juga memerlukan usaha yang besar.
Untuk mendapatkan madu asli hutan Riau misalnya, pemanen madu bahkan harus memanjat pohon tempat lebah bersarang bahkan dengan ketinggian yang sangat ekstrim. Tak sedikit pemanen madu yang apes terjatuh dari pohon bahkan ada yang berakibat kematian.
Jika sebotol madu dijual dengan harga 25 ribu saja, seharusnya kita menaruh curiga pada keaslian madu tersebut. Seperti halnya madu palsu banten yang dijual oleh pelaku seperti berita di atas.
Biasanya harga madu asli hutan Riau dijual dengan harga di atas 130 ribu per kemasan satu kg. Madu jenis tertentu, misalnya madu hitam pahit, bisa dijual di atas 150 ribu untuk kemasan 660 gram.
Madu hitam pahit, disediakan oleh alam dengan jumlah yang sangat terbatas. Kasiat madu hitam yang aman dikonsumsi oleh pasien diabetes membuatnya banyak dicari meskipun harganya lebih mahal dari madu jenis biasa.
Bahkan, madu hitam pahit asli hutan Riau ini, dipercaya justru dapat menurunkan kadar gula darah bagi pasien diabetes. Ibu saya yang adalah pasien diabetes sudah membuktikan hal ini. Ia rajin mengkonsumsi madu hitam pahit untuk menolong kadar gula dalam tubuhnya tetap stabil.
Di masa pandemi Covid-19 saat ini, madu hitam pahit asal hutan Riau juga banyak diburu orang-orang dari berbagai kota. Mengkonsumsi madu alami diyakini banyak orang telah membantu mempertahankan daya tubuh tetap baik sehingga terlindungi dari penularan virus corona.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H