Dari keempat tujuan yang dirumuskan ini, PJJ seharusnya dilaksanakan dengan menerapkan 6 prinsip penting yang tidak boleh diabaikan. Pertama, dalam pelaksanaannya, PJJ harus memperhatikan keselamatan dan kesehatan lahir batin seluruh warga satuan pendidikan.
PJJ tidak hanya mengutamakan dampak kesehatan fisik karena Covid-19, tetapi juga aspek kesehatan mental. Salah satu kendala yang dihadapi terkait PJJ bukan hanya soal teknis dan fasilitas, tetapi juga soal aspek psikis atau kejiwaan. Tidak sedikit siswa dan orangtua bahkan guru yang stres, karena itu PJJ harus dilaksanakan dengan juga memperhatikan kesehatan mental semua warga pendidikan.
Kedua, kondisi yang dirasa tidak ideal untuk belajar, proses PJJ harus dirancang dengan prinsip memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik. Proses pembelajaran seharusnya dirancang berbasis aktivitas sehingga memberi makna yang baik bagi peserta didik.
Ketiga, PJJ seharusnya dilaksanakan dengan berfokus pada pendidikan kecakapan hidup. PJJ tidak dilakukan untuk menuntaskan seluruh target kurikulum, tetapi menolong peserta didik untuk memiliki keterampilan-keterampilan yang diperlukan dan terkait kehidupan sehari-hari.
Keempat, prinsip berikutnya dalam pelaksanaan PJJ adalah memperhatikan materi pembelajaran yang disajikan. Materi-materi ini harus bersifat inklusif sesuai dengan usian dan jenjang pendidikan. PJJ yang lebih menekankan kemandirian, harus dirancang agar sesuai dengan karakteristik setiap peserta didik.
Kelima, pemberian tugas harus dilakukan secara bervariasi tergantung daerah, satuan pendidikan serta minta murid. Tugas yang diberikan kepada peserta didik di satu daerah atau satuan pendidikan tertentu tidak dapat dijadikan tugas untuk peserta didik yang berasal dari daerah dan sekolah lainnya.
Demikian juga tugas untuk siswa tertentu belum tentu cocok untuk siswa lainnya meski berada dalam satu kelas yang sama. Karena itu, guru harus menyediakan pilihan tugas yang beragam yang dapat dipilih siswa sesuai dengan ketertarikan masing-masing.
Siswa yang tertarik mengerjakan tugas dengan membuat gambar, tidak dapat dipaksakan mengerjakan tugas dengan cara menuliskannya. Atau siswa yang lebih senang mengerjakan tugas dengan bercerita, tidak dapat dipaksakan mengerjakan tugas dengan membuat portofolio.
Keenam, hasil belajar setiap peserta didik harus diberikan umpan balik. Tujuan asesmen bukan sekedar untuk menuntaskan target kurikulum , tetapi memastikan peserta didik mengalami pengalaman belejar yang bermakna.
Karena itu, antara guru dan peserta didik juga dengan orangtua, harus terjadi pola komunikasi interaktif. Pada setiap akhir proses pembelajaran, selalu lakukan komunikasi untuk mengevaluasi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk mendapatkan masukan dan perbaikan pada pembelajaran berikutnya.
3 Pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh