Belum lagi bicara soal kebingunan melakukan asesmen atau penilaian hasil belajr, banyak guru yang mengeluhkan soal siswa dan orangtua yang tidak jujur saat mengerjakan tes atau ujian. Kebingunan guru melakukan bentuk asesmen ditambah persoalan karakter yang muncul, membuat banyak guru hampir frustasi dan patah semangat melakukan PJJ.
Namun demikian, bukan guru yang baik jika akhirnya menyerah dengan semua kendala yang ada. Guru-guru yang berhati mulia harus terus berupaya menjawab tantangan PJJ dan tidak terjebak untuk terus menerus mengeluh dan mengeluh. Guru-guru tetap berusaha mencari solusi terbaik yang tidak membebani siswa dan orang tua sehingga dapat memberikan pengalaman belajar jarak jauh yang bermakna.
Lantas, bagaimana merancang pembelajaran jarak jauh yang bermakna? Langkah awal yang perlu diperhatikan ialah mengetahui mengapa kita perlu melakukannya. Apa sebenarnya tujuan, prinsip dan pendekatan PJJ?
4 Tujuan Pembelajaran PJJ
Sesuai dengan SE dari Kemdikbud di atas, pada dasarnya ada 4 tujuan utama pelaksanaan PJJ. Pertama, memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama masa darurat pandemi Covid-19. Hal ini mengingatkan kita tentang tujuan dan cita-cita negara kita, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa melalui proses pendidikan.
Membiarkan masa depan anak-anak bangsa kita tidak mendapatkan haknya untuk belajar berarti mengabaikan tujuan bernegara dan melanggar UUD 1945. Karena itu, setiap stakeholder terkait pendidikan, baik pemerintah, sekolah, guru dan orangtua harus mengupayakan terpenuhinya hak-hak belajar anak-anak kita.
Kedua, tujuan dilaksanakan PJJ adalah untuk melindungi warga satuan pendidikan, yaitu siswa dan guru dari dampak negatif Covid-19. Tingginya kasus penularan dan infeksi Covid-19, dan bahkan tidak sedikit yang menyebabkan kematian, membuat negara harus melindungi warga satuan pendidikan dengan menerapkan PJJ.
Ketiga, tujuan dilaksanakan PJJ adalah mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 di satuan pendidikan. Dalam pelaksanaannya, PJJ diharapkan secara baik dapat menghindarkan kerumunan yang menjadi salah satu faktor utama penularan Covid-19.
Memaksakan pembelajaran secara tatap muka di kelas yang sulit menerapkan protokol menjaga jarak, dikuatirkan akan meningkatkan penularan bahkan memunculkan klaster penularan dari lingkungan sekolah.
Keempat, tujuan pelaksanakan PJJ adalah memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik dan orangtua. Pendidikan adalah suatu sistem yang sulit terlaksana tanpa dukungan dari pihak-pihak terkait. Karena itu, dalam pelaksanaannya, PJJ bertujuan agar semua bagian sistem pendidikan itu mendapatkan dukungan psikososial yang baik.
6 Prinsip Pembelajaran Jarak Jauh