Pertanyaan lain yang dapat dikembangkan dari bacaan tentang "Menggosok Gigi" tersebut adalah sebagai berikut.
Menurut Bente Hansen, mengapa kita harus menggosok lidah kita?
Pertanyaan di atas adalah contoh soal uraian yang diberikan untuk mengukur kemampuan siswa menemukan informasi tersurat (siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana) pada teks sastra atau teks informasi.
Untuk soal AKM Numerasi, level kognitif yang diuji adalah pemahaman, penerapan dan penalaran. Sedangkan konten domain soal yang dikembangkan dari konsep bilangan, geometri dan pengukuran, aljabar, serta data dan ketidakpastian.
Konteks dalam AKM Numerasi mencakup konteks yang dekat dengan dunia peserta didik, sosial, budaya, lingkungan, sains, maupun keilmuan matematika. Konteks-konteks tersebut dikategorikan menjadi tiga, yaitu personal, sosial-budaya, dan saintifik seperti halnya pada AKM Literasi.
Contoh soal konteks personal AKM Numerasi adalah sebagai berikut.
Suatu restoran pizza menawarkan pizza dengan dua macam topping dasar, yaitu keju dan tomat. Pelanggan juga dapat memesan pizza dengan tambahan ekstra topping. Ada empat pilihan untuk ekstra topping, yaitu daging, jamur, salami, dan zaitun.
Dina ingin memesan pizza dengan dua macam topping berbeda.
Berapa banyak pilihan kombinasi topping yang bisa dipesan Dina?
Soal di atas menanyakan banyak pilihan kombinasi topping yang dapat Dina pesan. Di sini, peserta didik memposisikan diri sebagai Dina, seorang pribadi yang sedang menyelesaikan masalah pribadinya (dalam hal ini memesan makanan) dengan konsep matematika. Oleh karena itu, soal ini masuk dalam konteks personal.
Untuk contoh soal dengan konteks saintifik (ekstra-matematika) yang dapat dikembangkan sebagai instrumen AKM Numerasi adalah sebagai berikut.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!