AKM dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi. Kedua aspek kompetensi minimum ini, menjadi syarat bagi peserta didik untuk berkontribusi di dalam masyarakat, terlepas dari bidang kerja dan karier yang ingin mereka tekuni di masa depan.
Fokus pada kemampuan literasi dan numerasi tidak kemudian mengecilkan arti penting mata pelajaran karena justru membantu murid mempelajari bidang ilmu lain terutama untuk berpikir dan mencerna informasi dalam bentuk tertulis dan dalam bantuk angka atau secara kuantitatif.
Bagian kedua dari Asesmen Nasional adalah survei karakter yang dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar sosial-emosional berupa pilar karakter untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila.
Sedangkan bagian ketiga dari Asesmen Nasional adalah survei lingkungan belajar untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.
Dalam siaran pers tersebut, Mendikbud Nadiem Makarim menegaskan bahwa Asesmen Nasional yang dilakukan pada tahun 2021 akan digunakan sebagai pemetaan dasar dari kualitas pendidikan yang nyata di lapangan, sehingga tidak ada konsekuensi bagi sekolah dan murid.
Hal ini sangat penting dipahami terutama oleh guru, kepala sekolah, murid, dan orang tua bahwa Asesmen Nasional untuk tahun 2021 tidak memerlukan persiapan-persiapan khusus maupun tambahan belajar yang justru akan menjadi beban psikologis tersendiri.
Lalu bagaimana sebenarnya konsep pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) 2021 sebagai pengganti Ujian Nasional?
Sesuai dengan Desain Pengembangan Soal Asesmen Kompetensi Minimum 2020 oleh Pusat Asesmen dan Pembelajaran Kemdibud, bentuk soal AKM dapat berupa soal pilhan ganda, pilihan ganda kompeks, menjodohkan, isian atau jawaban singkat, serta esai atau uraian.
Soal AKM untuk literasi membaca dikembangkan dari konten teks sastra, informasi, personal, sosial budaya dan saintifik. Sedangkan level kognitif yang diuji dari literasi membaca adalah kemampuan menemukan informasi, memahami, mengevaluasi dan merefleksi.
Baca juga: Asesmen Nasional Bukan Pengganti UN, Ini 7 Perbedaannya
Contoh soal yang diberikan pada buku Desain Pengembangan Soal AKM itu adalah sebagai berikut.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!