Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seni Merawat Keluarga: Dari Cekcok Makin Cocok

6 September 2020   14:17 Diperbarui: 7 September 2020   22:33 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana jika persoalan yang dimunculkan adalah terkait keuangan keluarga, misalnya suami kurang mampu memberikan nafkah lahir berupa uang yang cukup seperti yang akhir-akhir ini mencuat sebagai alasan gugat cerai? Atau penghasilan istri lebih besar dari penghasilan suami?

Menurut saya, pengkotak-kotakan penghasilan seharusnya tidak boleh terjadi dalam kehidupan pernikahan. Jika keduanya sepakat bersatu dalam ikatan pernikahan, maka seharusnya uang adalah milik bersama.

Karena itu, jika suami sedang kesulitan dalam keuangan, misalkan terimbas pandemi covid-19 seperti saat ini, maka istri harus bersabar dan bersedia menolong agar keuangan keluarga bisa kembali stabil.

Bisa saja Tuhan justru sedang membuka pintu rezeki keluarga melalui tangan istri. Karena itu tidak ada salahnya jika istri lantas mengambil alih dalam urusan pemasukan keuangan keluarga.

Namun bukan berarti lantas membuat suami berpangku tangan. Seorang suami yang baik harus tetap menunjukkan diri sebagai kepala keluarga yang bertanggung jawab dengan tetap bersusaha semaksimal mungkin.

Alangkah indahnya kehidupan pernikahan yang demikian, masing-masing saling menopang dan menguatkan. Jika suami sedang 'jatuh', ada istri yang siap mendukung dengan kekuatan cinta yang dimilikinya.

Jika persoalan-persoalan yang terjadi dapat dilewati bersama dengan baik, niscaya tak ada lagi cerita ramai kasus perceraian. Dan keluarga yang dibangun akan terus bertumbuh menjadi keluarga yang menjadi teladan bagi banyak orang.

Mari bersama membangun dan merawat keluarga yang sehat, mengolah konflik yang ada "dari cekcok makin cocok".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun