Bersama seorang teman yang hampir seumuran dengannya, mereka berdua bak berlomba-lomba mengayuhkan sepeda masing-masing sekencang-kencangnya. Karena situasi disana saya nilai cukup aman, saya pun membiarkan mereka menikmati euforia bersepeda sambil mengawasinya dari jauh.
Di lokasi utama stadion, ternyata sudah banyak masyarakat yang bersepeda bersama mengelilingi gedung utama stadion yang megah itu. Wah, ternyata kami terlalu banyak mengurung diri di rumah saja selama ini, sehingga seolah-olah kamipun merasa paling ketinggalan menemukan surga bersepeda disana.
Pilihan kedua adalah menikmati layangan di langit pekanbaru. Awalnya kami hanya bermain layangan di kompleks perumahan. Ternyata, tak jauh dari lokasi kompleks, hanya beradius tak sampai 1 km, ada lapangan hijau terbuka yang telah berubah menjadi tempat bermain layang-layang.
Saat pertama kali kesana, terlihat tidak lebih 10 orang yang bermain layang. Namun belakangan ini jumlahnya meningkat sangat tajam. Tanah lapang yang kira-kira seluas 2 kali lapangan sepakbola itu pun berubah menjadi tempat yang penuh sesah. Kini tak kurang dari 20 layang-layang dimainkan setiap hari disana.
Layang-layang yang diterbangkan pun cukup beragam. Mulai dari yang berukuran kecil hingga lebarnya hampir 2 meter. Warna-warni dan bentuk yang beragam turut memberikan daya tarik tersendiri, sehingga anak saya pun betah berlama-lama disana menyaksikan layang-layang yang menghiasi langit.
Pernah suatu kali kami disana hingga langit telah gelap. Ia masih enggan diajak pulang karena masih ada beberapa orang yang belum menurunkan layangannya. Ternyata layang-layang itu dilengkapi dengan lampu warna-warni. Sehingga pemandangan langit yang mulai gelappun terlihat makin indah karena lampu-lampu kecil dari layang-layang tersebut.
Pilihan ketiga yang akan kami lakukan untuk mengisi libur panjang ini adalah berkebun di halaman rumah yang tak seberapa itu, hahaha .... Bukan berkebun sih, tepatnya bongkar-bongkar pot bunga.
Aktivitas berkotor-kotor ini adalah hal yang cukup asyik dilakukan bersama keluarga. Saya sendiri memang sangat senang melakukannya.
Kesibukan pekerjaan yang menyita waktu, membuat perhatian pada hobi berkebun ini cukup terabaikan. Apalagi sekarang, menanam bunga serta mengoleksi berbagai jenis bunga seolah telah menjadi tren baru di tengah masyarakat.