Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Mentalitas "Berutang" dan 10 Tips Lepas dari Beban Utang

25 Mei 2020   07:00 Diperbarui: 25 Mei 2020   14:06 1794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini, kartu kredit lebih sering digunakan untuk membuat utang. Rasanya hidup bagai raja, tinggal tunjuk sana sisi, gesek kartu kredit, semua yang diinginkan terpenuhi. Tapi tunggu dulu, saat tagihan kartu kredit Anda mulai membengkak, dan Anda tidak punya daya untuk membayarnya, habislah hidup Anda.

Sekali lagi, adalah jauh lebih baik membeli dengan membayar saat itu juga, dari pada borong sana sini tapi karena gesek kartu kredit.

#5 Evaluasi motivasi berbelanja
Kita perlu mengevaluasi apa yang membuat kita mengeluarkan uang dan berbelanja selama ini. Apakah karena sungkan menolak tawaran teman dekat? Anda perlu merdeka sebagai seorang pembeli. Anda tidak perlu dianggap berjasa karena telah membeli produk teman, padahal Anda sedang tidak membutuhkannya.

Motivasi utama kita saat membeli harusnya adalah karena kita benar-benar sangat membutuhkan itu. Bedakan dengan jelas, apa itu kebutuhan dan keinginan. Jika motivasi kita untuk membeli karena keinginan, makan akan ada 1001 hal yang ingin Anda beli.

Seringkali saat akan pergi berbelanja, kita telah menyiapkan list barang yang akan dibeli. Tapi karena godaan 'diskon' dan 'promo', kita jadi tak bisa menahan diri. Alhasil, saat melihat struk belanjaan yang membengkak, kita pun baru tersadar, ternyata motivasi belanja kita masih harus dievaluasi dengan benar.

#6 Memulai gaya hidup sederhana
Di atas telah saya jelaskan, bahwa faktor utama yang membuat kita berutang adalah gaya hidup. Seringkali kita menetapkan gaya hidup jauh di atas standar kemampuan keuangan kita.

Ada orang yang senang gonta-ganti baju baru, tas baru hingga hp baru. Apalagi jika ingin dilabeli 'sosialita' atau masuk arisan ibu-ibu kelas atas, gaya hidup akan terus meningkat padahal isi dompet masih itu-itu saja.

Hati-hati dengan pilihan gaya hidup. Lebih baik memulai gaya hidup sederhana tapi penuh damai sejahtera, dari pada menjadi sosialita namun hutang dimana-mana.

#7 Pindah ke rumah yang lebih sesuai
Sebagian besar orang memang harus mengajukan kredit ke bank untuk punya rumah. Namun soal pilihan rumah yang diambil, harus dipertimbangkan masak-masak. Jangan sekali-kali berpikir ingin rumah mewah, tapi sepertinya kemampuan kita untuk mencicil kreditnya adalah pas-pasan.

Jika ingin mengambil kredit rumah, ambillah sesuai dengan kemampuan saat ini, bukan karena ingin yang mewah dan hah.

Jika masih harus menyewa atau mengontrak rumah, pertimbangkanlah untuk memilih rumah yang juga sesuai dengan kemampuan kita. Adalah lebih baik menyewa rumah yang sederhana namun nyaman, agar bisa ditabung untuk rencana jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun