Setelah api berhasil dipadamkan, Gajah dan warga hutan beristirahat. Mereka tampak sedih, melihat hutan yang nyaman, kini menjadi rusak karena api. Pohon-pohon banyak yang menghitam.Â
"Ibu, tempat bermainku nggak ada lagi, huhuuuu," tangis Kelinci yang imut.
"Nggak apa-apa, Nak. Yang penting kita selamat. Nanti kita buat lagi tempat bermainnya, ya!"
Hewan-hewan dewasa beristirahat sambil merencanakan untuk membersihkan hutan mereka. Mereka berencana untuk mulai membersihkan dari sekitar tempat tinggal masing-masing.Â
Di saat mereka bermusyawarah, datanglah Musang. Dia berjalan sambil menunduk, lalu berdiri di depan semua warga hutan.
"Maafkan aku, teman-teman. Kebakaran ini karena ulahku," ucap Musang.
Hewan-hewan yang masih berkumpul, saling berpandangan.
"Maksudmu?"
"Aku tadi mau menangkap kelinci untuk makan. Aku nyalakan daun-daun kering. Lalu..."
"Kamu sungguh terlalu, Musang! Jahat sekali!" seru Rusa.
"Lihat dari ulahmu! Hutan kita rusak!" sahut Tupai.