"Ada apa, Pak?" tanya Bu Anis dengan tenang.
"Dio, Bu... Dio..."
Pak Nasib tak melanjutkan ucapannya. Tentu saja Bu Anis dan kami sekelas bingung.Â
"Mari, Bu Anis. Ke taman," ajak Pak Nasib kemudian.
Tanpa diberi aba-aba, kami sekelas mengikuti Bu Anis dan Pak Nasib. Kami sangat penasaran, apa yang terjadi dengan Dio, teman kami yang super sulit dinasihati dan menyebalkan.
Setiba di taman, kami melihat Dio lemas. Dia ditemani Bu Intan.Â
"Dia muntah-muntah, Bu Anis," ucap Bu Intan.
"Sepertinya dia keracunan makanan," lanjut Bu Intan.
Dugaan Bu Intan tentu membuat kami terkejut. Aku pun melihat bungkus makanan berada di samping kotak makan Dio. Bungkus makanan itu sering kulihat di televisi atau sosial media, makanan yang memang menyebabkan keracunan siapapun yang memakannya.
***
Dua hari setelah Dio keracunan dan pulang dari rumah sakit, Bu Raya yang sudah masuk kerja dan mengajar, mengajak kami untuk menjenguk Dio.