Tiba-tiba Kiko mendengar suara keras. Dia melihat sekelilingnya. Mencari tahu, siapa yang bicara dan mau membantunya keluar dari ruangan yang mirip perpustakaan karena dia melihat banyak buku di ruangan itu. Buku itu tertata rapi pada rak kayu.
"Siapa yang bicara?" tanya Kiko dengan suara jelas.
"Aku! Lihat ke samping kanan atasmu!"
Kiko menuruti aba-aba dari suara itu. Dia terkejut, ternyata yang bicara adalah buku berukuran besar. Warnanya hijau sedikit kecoklatan.Â
"Aku Buku Pak Kancil dan Ketimun," ucap buku itu.
Kiko mengenalkan namanya, lalu mendekat ke arah buku dan memastikan kalau itu memang buku yang berbicara dengannya.
"Wah, benar. Kamu buku!" ucap Kiko.
"Hahaha. Iya. Aku bisa bantu kamu keluar dari sini. Tapi ada syaratnya."
"Syarat?"
Buku Pak Kancil dan Ketimun itu tersenyum ke arah Kiko.Â
"Aku juga bisa bantu!"