Monyet yang mendengar rencana doa bersama itu hanya mencemooh dan menertawakan.
"Hahahha...untuk apa berdoa? Nanti juga pasti akan turun hujan kalau sudah waktunya musim hujan," ucap Monyet.
"Iya sih, Nyet. Tapi kan sejak dua bulan lalu harusnya sudah musim hujan. Nyatanya sekarang semakin panas," ucap Kura-kura.
***
Pagi harinya, sekitar pukul sembilan, warga hutan berkumpul sesuai tempat yang sudah ditentukan untuk tiap agama. Mereka khusyuk beribadah dan berdoa, mengharapkan musim hujan segera tiba. Biar hutan mereka tak kekeringan lagi.
"Jangan lupa, meski kita sudah beribadah dan berdoa bersama, di rumah tetap terus berdoa," ajak pemuka agama yang berkhutbah.
"Kita harus banyak berusaha dan berdoa. Semoga Tuhan mengabulkan doa kita."
Para warga mengamini doa itu. Ajakan pemuka agama dilaksanakan dengan rutin.
"Hahahah...sudah kubilang, nggak perlu doa bersama kan? Nih, sudah empat hari sejak kalian berdoa tapi nggak hujan juga. Rugi kalian!" cemooh Monyet.
Kelinci, Harimau dan warga hutan yang mendengar cemoohan itu hanya diam. Kalau menanggapinya, pasti Monyet akan lebih semangat mengejek.
Malamnya, udara sejuk menerpa hutan tempat tinggal Kutut dan teman-temannya. Bintang tak terlihat. Tertutup oleh awan gelap yang terlihat sejak sore.