Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tiga Puluh Tahun Kemudian

9 September 2024   00:19 Diperbarui: 9 September 2024   15:20 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: fimela.com

***

"Ternyata Salsa itu putrimu, Intan," ucap lelaki itu. Dia adalah lelaki yang meninggalkan aku tiga puluh tahun yang lalu, Mas Rahmat. Dia duduk di kursi yang berada di teras rumah.

Ada tawa yang terdengar darinya. Tak kugubris ucapannya.

"Kalau tahu Salsa itu putrimu, pasti kurestui Afzal," ucapnya tanpa merasa bersalah.

Tentu saja aku tak terima kalau Salsa akan bersama anak Mas Rahmat. Bisa habis hati Salsa kalau punya mertua seperti dia.

"Sudahlah, Mas. Lupakan saja tentang hubungan mereka. Salsa sudah terima kok."

"Ah. Nggak. Mereka harus menikah, Intan!"

"Siapa yang mengharuskan?" tanyaku dengan suara datar.

"Sebaiknya kalian tak mengganggu kehidupan Salsa lagi, Mas. Biarkan dia tenang, setelah penolakan kalian," lanjutku.

Mas Rahmat masih meyakinkan padaku agar putranya bisa kembali menjalin hubungan dengan Salsa. Dia berusaha untuk menyatukan lagi antara Afzal dan Salsa, dengan alasan biar cinta pertamanya denganku dilanjutkan oleh anak-anak.

Aku tersenyum dan berdiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun