***
Malam harinya, Tiko beristirahat untuk menjaga tubuhnya biar kuat saat berpetualang mencari harta karun. Dia tidur lebih awal. Tas dengan segala bekal sudah rapi dan diletakkan di atas meja.
Sementara itu, Lando sedang tiduran di rumahnya. Hatinya tidak tenang. Itu membuatnya sulit tidur. Dia memikirkan nasib Tiko kalau berpetualang tapi hanya sendirian.
"Gimana kalau Tiko ketemu Maumau, harimau yang terkenal jahat. Atau Kobra yang tak menyukai Tiko?" tanya Lando dalam hati.
Lando tahu, kalau temannya itu akan nekat berangkat sendiri. Padahal ketika berpetualang kadang menemui kesulitan dan hewan-hewan jahat.
"Ah, kurasa aku harus tunda dulu ke rumah nenek. Tiko harus kutemani. Siapa tahu aku bisa bantuin dia kalau ada kesulitan," gumam Lando.
Lando tersenyum. Dia akan temani Tiko, setelah itu barulah ke rumah nenek dengan oleh-oleh yang akan dicarinya saat berpetualang bareng Tiko.
"Masa iya, kalau ke rumah nenek kok nggak ngasih oleh-oleh."Â
Lando tertawa kecil karena nyaris tak memberi sesuatu kepada nenek. Padahal nenek selalu memberi mainan, makanan, minuman dan bingkisan lainnya.
"Siapa tahu nanti bisa dapet cincin atau kalung di kotak harta karunnya."
Lando tersenyum dan segera memejamkan matanya.Â