Kucing jahat itu bernama Meo. Tubuhnya besar dan terlihat galak. Meo ingin menyerang Pipit dan teman-teman Puspus. Meo tidak menyukai Pipit karena mau berteman dengan Puspus.
Meo ingin Pipit menjauhi Puspus. Entah kenapa Meo begitu benci dengan Puspus.
Karena Meo mau mencelakakan teman-temannya, Puspus menghalau Meo. Puspus yang dulunya sangat takut kalau bertemu dengan Meo, kini berani menghadapinya.
"Nggak ada yang boleh ganggu Pipit dan teman-temanku!" ucap Puspus marah.
Meo tertawa terbahak-bahak.
"Kamu si anak manja! Mana bisa kalahkan aku!"
Dengan berani Puspus berhadapan dengan Meo. Meski beberapa kali dia dicakar Meo yang terkenal jahat, Puspus tidak menyerah. Hingga akhirnya Meo menyerah. Kekuatan untuk menolong teman-temannya itulah yang membuat Puspus bisa mengalahkan Meo.
Meo jadi malu dan takut kepada Puspus. Sedangkan Pipit dan burung lainnya sangat mengagumi keberanian Puspus. Mereka sangat berterima kasih kepada Puspus karena diselamatkan dari serangan Meo.
Meo sendiri meninggalkan Puspus, Pipit dan teman-temannya dengan menundukkan kepalanya karena malu.
"Meo, sini!" seru Puspus.
Meo menghentikan langkah kakinya. Dia takut untuk mendekati Puspus dan teman-temannya.Â